Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mundur dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON).
Presiden Direktur JKON Umar Ganda menyampaikan perseroan telah menerima surat pengunduran diri Sutiyoso selaku Presiden Komisaris JKON tertanggal 17 Oktober 2023. Kejadian ini tidak memiliki dampak terhadap operasional dan kelangsungan usaha perseroan.
JKON merupakan perusahaan konstruksi terafiliasi Pemrov DKI Jakarta. Sejumlah 60,89% saham JKON dipegang oleh PT Pembangunan Jaya, sedangkan saham pubilk 35,92%.
Sementara itu, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) menginformasikan telah menerima surat pengunduran diri Sutiyoso dari jabatannya sebagai Komisaris. Hal itu sesuai dengan peraturan OJK Nomor 31/POJK.04/2015 dan peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Winarto menyebut, perseroan telah menerima surat pengunduran diri tersebut per tanggal 13 Oktober 2023.
"Maka bersama ini kami melaporkan bahwa Perseroan telah menerima permohonan pengunduran diri dari Bapak Sutiyoso dari jabatannya sebagai Komisaris melalui surat permohonan pengunduran diri tanggal 13 Oktober 2023," kata Winarno, Selasa (17/10/2023).
Baca Juga
Atas penerimaan surat permohonan pengunduran diri tersebut lanjut Winarno, perseroan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk diketahui, Sutiyoso mulai menduduki kursi komisaris PJAA sejak 18 Agustus 2022 melalui hasil keputusan pemegang saham tahunan.
Sutiyoso menyelesaikan studinya dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1968 dan Tehnik Sipil dari Universitas 17 Agustus.
Selepas dari dinas militer, pria kelahiran 6 Desember 1944 itu kemudian sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 2 periode dari tahun 1997 hingga tahun 2007.
Selain itu Sutiyoso juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004-2008 dan Ketua Umum Organisasi Amatir Radio Indonesia tahun 2006 hingga 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
