Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Lesu saat Inflasi Naik, Saham BBCA-BBNI Merah

IHSG ditutup melemah 0,06% atau 4,2 poin ke level 7.311,90 pada perdagangan Jumat (1/3/2024) setelah rilis data inflasi.
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,06% atau 4,2 poin ke level 7.311,90 pada perdagangan Jumat (1/3/2024) setelah rilis data inflasi. Saham TLKM, BBCA, dan BBNI menjadi saham berkapitalisasi pasar besar yang turun ke zona merah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 231 saham menguat, 285 saham melemah, dan 242 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.269,89-7.331,31. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.739 triliun.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi salah satu saham berkapitalisasi pasar besar yang turun ke zona merah pada perdagangan hari ini. Saham TLKM ditutup turun 2% ke level Rp3.920 per saham.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham dengan kapitalisasi pasar besar yang turun sedalam 0,51% ke level Rp9.825 per saham, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 1,67% ke level Rp5.900 hari ini.

Selain itu, saham GOTO juga turun 2,82% ke level Rp69 hari ini. Demikian pula dengan saham MDKA yang turun hingga 0,88% ke level Rp2.240 per saham. 

Sementara itu, saham-saham seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,36% ke level Rp7.025 per saham pada perdagangan hari ini. Demikian pula saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) naik 7,56% ke level Rp2.560 per saham hari ini. 

Demikian pula saham MEDC, ADRO, BRPT, hingga ICBP naik masing-masing 4,20%, 2,89%, 3,08%, dan 0,65% hari ini. 

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan dari dalam negeri, sentimen datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyampaikan inflasi untuk bulan Februari 2024 sebesar 0,37% secara bulanan atau jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,04%. 

Sedangkan secara tahunan, inflasi bulan Februari 2024 tercatat sebesar 2,75%. Hasil ini masih berada dalam kisaran target pemerintah yang sebesar 1,5%-3,5%. Kenaikan harga pangan menjadi penyumbang besar kenaikan inflasi. 

Sementara itu, indeks manufaktur Indonesia masih di zona ekspansif meskipun PMI Manufaktur S&P Global Indonesia turun tipis menjadi 52,7 pada Februari 2024 dari sebelumnya di level 52,9. Hal ini terjadi seiring dengan permintaan yang mengalami stagnasi. 

Namun, pertumbuhan aktivitas pabrik selama 30 bulan berturut-turut terus terjaga, seiring dengan peningkatan output yang solid di tengah meningkatnya pesanan baru, aktivitas pembelian, dan jumlah tenaga kerja. 

Meski demikian, pasar juga masih khawatir dengan kondisi manufaktur Tiogkok yang tetap berada zona kontraksi, sehingga dikhawatirkan akan berimbas pada manufaktur Indonesia mengingat Tiongkok merupakan salah satu negara partner perdagangan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper