Bisnis.com, JAKARTA – Platform jual beli bitcoin dan aset kripto Indodax memperkirakan harga bitcoin bakal menguat hingga tiga kali lipat menjelang momentum Halving 2024.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa Halving telah dirasakan sebanyak tiga kali. Menurutnya, Halving merupakan momentum luar biasa yang membuat adanya gangguan suplai di dalam sistem blockchain, sehingga membuat permintaan bitcoin melonjak.
“Saya selalu percaya Halving selalu membawa kenaikan harga karena masalah gangguan suplai, dan biasanya kenaikan harga bisa mencapai 2 atau bahkan 3 kali lipat,” ujarnya dalam sesi talkshow perayaan 10 Tahun Indodax di Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Meski demikian, Oscar menjelaskan bahwa setelah harga bitcoin menanjak jelang momentum Halving 2024, akan ada penyesuaian harga dari mata uang digital tersebut.
Bitcoin diketahui akan mengalami peristiwa halving yang terjadi setiap empat tahun, yakni imbalan Bitcoin kepada para penambangnya dipotong sebesar 50%.
Halving dipandang positif terhadap harga Bitcoin karena membantu mengurangi pasokan. Secara historis, halving dipandang sebagai pertanda baik untuk membawa momentum harga Bitcoin.
Baca Juga
Halving Bitcoin yang diperkirakan terjadi antara 20-22 April 2024, telah membuat raksasa pemilik bitcoin atau Bitcoin Whales mengakumulasikan bitcoin jelang momentum tersebut.
Menurut data agregator on-chain Santiment, pemilik Bitcoin berjumlah besar menggenggam sekitar 1.000-10.000 BTC. Hal ini menunjukan para investor telah memiliki banyak Bitcoin, sehingga mencerminkan tanda-tanda pemulihan harga bagi mata uang kripto tersebut.
Kepala riset kripto Standard Chartered Bank, Geoff Kendrick, meyakini harga BTC akan mencapai US$100.000 pada akhir 2024 karena salah satunya didorong momentum Halving.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/2/2024), harga Bitcoin melonjak 4,4% ke level US$57.039 sebelum mengalami penurunan dan diperdagangkan pada kisaran US$56.085 pada pukul 13.00 WIB. Level harga ini membuat Bitcoin telah meningkat 32% year-to-date (YtD).