Bisnis.com, JAKARTA — SBN ritel seri kedua pada tahun Pemilu 2024, yakni Sukuk Ritel seri SR020 direncanakan meluncur pada 1 Maret 2024.
Pemerintah telah resmi menutup penawaran ORI025, pada Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB, dengan penjualan Rp23,98 triliun dari kedua seri. Adapun, penjuaan ORI025 dimulai pada 29 Januari 2024, sekaligus SBN ritel perdana pada tahun 2024.
Mengacu laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), masa penawaran SR020 akan berlangsung pada 1 Maret 2024 sampai 27 Maret 2024.
Namun, perlu dicatat bahwa jadwal SBN ritel 2024 ini bersifat tentatif alias tanggalnya masih bisa berubah sesuai dengan kebijakan dari DJPPR Kemenkeu.
Besaran kupon dan tenor dari SR020 belum diumumkan. Namun, jika berkaca pada Sukuk Ritel seri sebelumnya yaitu SR019 yang terbit pada 1-20 September 2023, tersedia dalam dua seri, yakni SR019-T3 tenor 3 tahun dan SR019-T5 tenor 5 tahun.
SR019-T3 menawarkan tingkat imbalan atau kupon tetap sebesar 5,95% per tahun, sedangkan seri SR019-T5 sebesar 6,10% per tahun. Pemerintah mencatat animo masyarakat terhadap SR019 tahun lalu juga cukup tinggi dengan jumlah investor sebanyak 62.083 investor.
Baca Juga
Adapun, SR019 kala itu membukukan penjualan sebesar Rp25,33 triliun dari kedua seri yang ditawarkan. Secara terperinci, penjualan SR019-T3 tenor 3 tahun sebesar Rp17,54 triliun, sedangkan SR019-T5 tenor 5 tahun sebesar Rp7,79 triliun.
Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah berencana meluncurkan 8 seri SBN ritel, yang meliputi Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Adapun SBN Ritel jenis ORI, SR, SBR dan ST dapat dipesan di berbagai mitra distribusi (midis).
Berikut Jadwal SBN Ritel 2024 (Tentatif):
- ORI025: 29 Januari-22 Februari 2024
- SR020: 1 Maret-27 Maret 2024
- ST012: 26 April-29 Mei 2024
- SBR013: 10 Juni-4 Juli 2024
- SWR005: 26 April-17 Juli 2024
- SR021: 23 Agustus-18 September 2024
- ORI026: 30 September-24 Oktober 2024
- ST013: 8 November-4 Desember 2024
Head of Investment Specialist Sinarmas AM Domingus Sinarta Ginting mengatakan, pemerintah menargetkan penjualan dari 8 seri SBN ritel yang meluncur tahun 2024, termasuk ORI, SR, ST dan SBR di kisaran Rp100 triliun hingga Rp160 triliun.
"Dari jumlah penerbitan SBN ritel di akhir 2024 kami memprediksi penjualan dapat mencapai bisa mencapai lebih dari Rp150 triliun," ujar Domingus kepada Bisnis, Kamis (22/2/2024).
Alhasil, dengan prediksi tersebut maka penerbitan SBN ritel 2024 akan dapat melampaui realisasi penerbitan SBN ritel tahun lalu sebesar Rp147,42 triliun dari 7 seri yang ditawarkan tahun 2023.
Lebih lanjut dia mengatakan, terkait sentimen yang memengaruhi pasar obligasi selain dari Pemilu 2024 yaitu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang menahan BI rate 6% kemarin, Rabu (21/2/2024).
Sementara itu dari sentimen global yakni masih sekitar proyeksi pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini disertai dengan data perekonomian AS, pasar tenaga kerja AS, dan juga data inflasi di AS.
"Selain itu juga eskalasi yang tidak diharapkan dari konflik geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan Eropa dan juga beberapa resesi minor yang terjadi pada negara–negara maju seperti Eropa, Inggris, dan Jepang," pungkas Domingus.