Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan emiten jasa bongkar muat PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) pada perdagangan hari ini, Kamis (22/2/2024).
BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW).
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham KARW pada perdagangan tanggal 22 Februari 2024," papar pengumuman Bursa.
Penghentian sementara perdagangan saham KARW tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Baca Juga
Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 7 Februari 2024, saham KARW mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.
Saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW)dipantau oleh BEI karena kenaikan harga saham yang tidak wajar. Pasalnya, pada Rabu, (7/2/2024) saham KARW melonjak 9,52% ke posisi Rp95 per saham. Disusul kenaikan 9,78% pada Senin (12/2) ke posisi Rp101 per saham.
Pada Jumat (16/2/2024) akhir pekan lalu, saham KARW juga naik 9,84% ke level Rp134 per saham. Dalam sepekan, saham KARW telah melonjak 31,97% dan dalam sebulan terakhir, saham tersebut telah meroket 215,69%.