Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hari Ini Naik ke 7.352, Saham BBRI-BBCA Sentuh ATH

IHSG hari ini ditutup menguat saat saham bank BBRI dan BBCA menyentuh level all time high baru.
IHSG hari ini ditutup menguat saat saham bank BBRI dan BBCA menyentuh level all time high baru. Bisnis/Arief Hermawan P
IHSG hari ini ditutup menguat saat saham bank BBRI dan BBCA menyentuh level all time high baru. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,77% atau 55,89 poin ke level 7.352 pada perdagangan Selasa (20/2/2024). Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI, AMMN, TLKM, hingga BBCA ditutup pada zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 274 saham menguat, 245 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.309-7.354. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.657 triliun.

Saham BBRI menjadi salah satu saham yang naik ke zona hijau pada perdagangan hari ini. Saham BBRI naik 3,28% ke level Rp6.300 per saham yang merupakan angka all time high bagi saham bank ini. 

Selain BBRI, saham-saham bank berkapitalisasi pasar besar lainnya seperti BBCA, dan BBNI juga kompak naik ke zona hijau. Saham saham BBCA naik 1,52% ke level all time high pada harga Rp10.025 per saham, dan saham BBNI naik 2,55% hari ini.

Selain saham-saham perbankan, saham-saham seperti AMMN, TLKM, dan ASII juga ikut menguat. Saham-saham tersebut menguat masing-masing 2,56%, 1.20%, dan 1,46%.

Sementara itu, terdapat beberapa saham jumbo yang melemah hari ini. Saham-saham tersebut adalah saham GOTO yang turun 1,19% ke level Rp83, CUAN turun 10,76% ke level Rp7.050, TPIA turun 0,43% ke level Rp4.620, dan saham INCO turun 1,82% ke level Rp3.780 per saham. 

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan pergerakan IHSG pada Selasa (20/2/2024) masih akan mencermati rilis data ekonomi penting mengenai suku bunga acuan Bank Indonesia pada Rabu (21/2/2024). Diperkirakan suku bunga akan tetap di level 6,00%. 

Namun, investor memperhatikan risalah kebijakan Bank Indonesia untuk melihat kemungkinan adanya rencana penurunan suku bunga dan pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi makroekonomi Indonesia.

Di sisi eksternal, rilis data U.S. Conference Board Leading Index MoM Januari diperkirakan turun dari -0,10% menjadi -0,30%. Indikator ini merupakan proyeksi kegiatan ekonomi di AS. 

"Sehingga hal ini dapat menjadi sentimen negatif terhadap kinerja ekonomi di pasar global," tulis Phintraco Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper