Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kertas milik mendiang taipan RI Winarko Sulistyo, PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) atau FajarPaper catatkan kinerja negatif usai membukukan rugi Rp433,88 miliar pada kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan, Selasa (24/10/2023), FASW tercatat mengakumulasi penjualan sebesar Rp5,74 triliun pada periode Januari—September 2023 atau turun 37,96% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,82 triliun.
Perseroan hanya memiliki satu segmen usaha yaitu kertas kemasan, dengan rincian penjualan domestik yang berkontribusi Rp3,43 triliun dan ekspor ke negara Asia lainnya sebesar Rp1,59 triliun.
Sejalan dengan turunnya penjualan tersebut, beban pokok penjualan FASW juga ikut turun 36,57% menjadi Rp5,69 triliun pada kuartal III/2022, dari Rp7,77 triliun di kuartal III/2022.
Meski begitu, laba bruto Fajar Surya Wisesa tercatat turun 95,05% menjadi Rp51,49 miliar dari sebelumnya Rp1,04 triliun di periode Janari-September 2022.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisienkan, FASW mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp436,12 miliar dari sebelumnya laba Rp358,87 miliar di kuartal III/2023.
Baca Juga
Adapun hingga September 2023 perseroan mencatatkan jumlah aset senilai Rp12,50 triliun, turun dibandingkan dengan periode 31 Desember 2022 sebesar Rp12,87 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp7,98 triliun di akhir September 2023, dari Rp7,86 triliun di akhir tahun 2022. Jumlah ekuitas perseroan juga tercatat turun menjadi Rp12,50 triliun di 30 September 2023, dari Rp12,87 triliun di Desember 2022.
Dilantai bursa, saham FASW terpantau stagnan di level harga Rp5.825 per saham hingga penutupan perdagangan sesi I, Selasa (24/10/2023). Kapitalisasi pasar FASW tercatat sebesar Rp14,43 triliun. Adapun, dalam 3 bulan terakhir saham Fajar Surya Wisesa telah terkoreksi 4,12%.