Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada perdagangan hari ini, Selasa, (13/2/2024) atau H-1 quick count Pilpres 2024 pada Rabu, 14 Februari 2024. Saham-saham jumbo milik konglomerat kompak parkir di zona merah.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 7.209,74 ambles 1,20% atau 87,92 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 7.197 hingga 7.304 pada perdagangan hari ini.
Adapun, sebanyak 15,04 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp9,98 triliun dalam 1,22 juta kali transaksi. Sebanyak 214 saham yang menguat, 308 saham yang melemah, dan 245 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.401 triliun.
Sederet emiten berkapitalisasi pasar jumbo alias big cap kompak parkir di zona merah. Penurunan terdalam dicatat oleh saham konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) ambles 19,61% ke Rp4.100. Diikuti saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 7,34% ke level Rp5.050.
Berikutnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim turun 1,94% ke Rp7.600. Disusul PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik Low Tuck Kwong turun 0,13% ke level Rp19.675 per saham.
Dari jajaran saham terlaris dihuni oleh bank jumbo seperti BBRI dengan nilai transaksi Rp875,6 miliar, diikuti BMRI dan BBCA masing-masing Rp724,1 miliar dan Rp643,5 miliar. Saham BBRI turun 0,41%, BMRI turun 1,06%, dan BBCA melemah 0,77%.
Baca Juga
Dari jajaran saham terboncos alias top losers, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) anjlok 33,76% ke level Rp104 per saham. Disusul PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) yang melemah 25% ke level Rp189 per saham.
Tim riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan investor perlu mencermati risiko volatilitas menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024).
Adapun, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan fase konsolidasinya pada Selasa (13/2/2024) dengan rentang pergerakan di area 7.300-7.330. Level resisten IHSG diprediksi di 7.330, level pivot di 7.300 dan level support di 7.250.
Adapun, dari sentimen global, investor masih wait and see terhadap rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pada Selasa, (13/2), di mana inflasi AS diperkirakan akan turun dari 3,40% pada bulan Desember 2023 menjadi 3% pada Januari 2024.
Penurunan inflasi AS dianggap sebagai sinyal positif, karena memperkuat peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed di Mei 2024. Saat ini, suku bunga The Fed masih ditahan di level 5,25%-5,5%.