Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (13/2/2024). Di tengah penguatan ini, saham Unilever Indonesia (UNVR) kembali terkoreksi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan Bisnis Indonesia ini menguat sebesar 0,07% atau 0,43 poin menuju level 618,28.
Dari total 27 konstituen yang masuk dalam Indeks Bisnis-27, sebanyak 13 saham parkir di zona hijau, sementara 10 saham menurun, dan 4 saham jalan di tempat alias stagnan.
Saham yang menguat pada perdagangan hari ini dipimpin oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang naik 2,73% menjadi Rp1.505, kemudian disusul saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) meningkat sebesar 1,23% menuju level Rp4.110.
Selanjutnya, terdapat saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang mengalami penguatan sebesar 0,96% menuju Rp7.925 per lembar, dan saham PT United Tractors Tbk. (ANTM) meningkat sebesar 0,43% menuju level Rp23.325.
Adapun pelemahan indeks kembali dipimpin saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang turun 2,05% ke Rp2.860, saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) terkoreksi 1,23% ke Rp1.610, dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 1,16% menuju Rp2.550.
Baca Juga
Lalu terdapat saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang melemah 0,61% ke posisi Rp4.920, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) terkoreksi 0,56% menuju Rp8.850, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) turun 0,43% ke Rp1.155.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 0,39% menuju level 7.269,08. Sebanyak 139 saham bertengger di zona hijau, lalu 151 saham menurun, dan 229 saham stagnan. Total market cap tercatat Rp11.523,61 triliun.
IHSG berpotensi menguat pada hari ini atau H-1 Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, dan hasil quick count. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup meningkat sebesar 0,86% atau 62,51 poin ke level 7.297,66 dan bergerak di rentang 7.250-7.306 sepanjang perdagangan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pesta demokrasi dapat menjadi sentimen kuat yang dapat mendorong kenaikan IHSG dalam jangka menengah. Peluang koreksi minor juga dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat sedangkan sentimen lain terkait rilis kinerja emiten juga akan turut menjadi faktor penunjang dari kenaikan IHSG dalam jangkah menengah,” paparnya.