Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengumumkan pengunduran diri Thomas Oentoro dari jabatan komisaris independen perseroan.
Mengacu keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), GIAA telah menerima surat pengunduran diri Thomas Oentoro sebagai komisaris independen perseroan per tanggal 11 Februari 2024.
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menjelaskan, alasan Thomas Oentoro mengundurkan diri dari GIAA karena telah diangkat sebagai anggota dewan direktur Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) terhitung efektif per tanggal 15 Februari 2024.
Menurutnya, pengunduran diri Thomas Oentoro tersebut tidak terdapat dampak langsung terhadap kegiatan operasional perseroan. GIAA memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan dengan normal.
"Perseroan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan kaitannya dengan surat pengunduran diri yang diajukan oleh Bapak Thomas Oentoro sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut," ujar Irfan, Selasa, (13/2/2024).
Sebagai pengingat, Thomas Oentoro pertama kali diangkat menjadi komisaris independen GIAA dalam RUPS Tahun Buku 2022 yang digelar pada Selasa, 30 Mei 2023. Kala itu, Thomas Oentoro menggantikan komisaris independen sebelumnya yaitu Abdul Rachman.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tengah merancang berbagai strategi sebagai upaya pemulihan kinerja keuangan dan operasional perseroan, yang diharapkan dapat lepas landas pada tahun ini.
Irfan Setiaputra mengatakan berbagai strategi yang disiapkan perseroan antara lain yaitu menambah armada pesawat baru, memperbanyak rute internasional strategis, serta merampungkan kewajiban penyelesaian utang kepada para kreditur pasca-Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahun ini Garuda Indonesia juga berencana untuk menambah 8 pesawat yang terdiri dari 4 pesawat jenis B737-800 NG, 2 pesawat Airbus A330-300, dan 2 pesawat Boeing B777-300 ER. Dengan penambahan pesawat tersebut, GIAA berencana mengoperasikan hingga 80 pesawat hingga akhir 2024.
Pada perdagangan Selasa, (13/2/2024) pukul 15.35 WIB saham GIAA terpantau naik 3,03% ke level Rp68 per saham. Sedangkan secara year-to-date (ytd), saham GIAA terkoreksi 1,45%.