Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham Sandiaga Uno dan Arsjad Rasjid Jelang Quick Count Pilpres 2024

Saham terafiliasi konglomerat Sandiaga Uno dan Arsjad Rasjid diramal akan menguat jelang quick count Pilpres 2024.
Saham terafiliasi konglomerat Sandiaga Uno dan Arsjad Rasjid diramal akan menguat jelang quick count Pilpres 2024. JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak.
Saham terafiliasi konglomerat Sandiaga Uno dan Arsjad Rasjid diramal akan menguat jelang quick count Pilpres 2024. JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Sandiaga Uno seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), serta emiten terafiliasi Arsjad Rasjid PT Indika Energy Tbk. (INDY) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) berpotensi menguat jelang quick count Pilpres 2024.

Sebagai informasi, Sandiaga Uno yang kini juga menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Sedangkan Arsjad Rasjid merupakan Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham SRTG berpeluang menguat dengan level resisten Rp1.635, sedangkan saham ADRO dapat menguat dengan level resisten Rp2.500.

"Untuk emiten, seperti ADRO kami rekomendasikan speculative buy terlebih dahulu dengan support di Rp2.390 dan resist di Rp2.500. Sedangkan SRTG trading buy dengan resist Rp1.635 dan support di Rp1.530," ujar Herditya kepada Bisnis, Selasa, (13/2/2024).

Adapun, pada sesi I perdagangan Selasa, (13/2/2024), saham SRTG menguat 0,32% ke level Rp1.585, sedangkan saham ADRO naik 0,40% ke Rp2.480. Secara year-to-date (ytd) saham ADRO menguat 4,20% sementara saham SRTG terkoreksi 3,35%.

Sebagai informasi, Sandi Uno menggenggam 21,51% atau setara 2,91 miliar saham SRTG, sedangkan saham ADRO merupakan salah satu portofolio Grup Saratoga.

Beralih ke saham Arsjad Rasjid, saham INDY berpotensi menguat terbatas dengan resisten Rp1.340, sedangkan saham RAJA berpeluang naik dengan resisten Rp1.315 per saham.

"Rekomendasi trading buy untuk INDY dengan support Rp1.300 dan resisten Rp1.340. Sedangkan RAJA direkomendasikan speculative buy dengan support Rp1.230 dan resisten Rp1.315," katanya.

Pada sesi I hari ini, saham INDY turun 0,75% ke Rp1.320, sementara saham RAJA melemah 0,78% ke Rp1.275. Secara ytd, saham RAJA terkoreksi 9,57% sedangkan saham INDY melemah 8,01%.

Perlu diketahui, Arsjad yang juga menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu saat ini menduduki posisi Direktur Utama di emiten batu bara, PT Indika Energy Tbk. (INDY). Arsjad menggenggam 1,2 juta saham atau 0,02 persen saham INDY per 31 Januari 2024.

Selain menjadi Direktur Utama INDY, Arsjad Rasjid juga menduduki posisi komisaris di emiten perminyakan, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) milik Happy Hapsoro.

Adapun Herditya mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal diprediksi pergerakan IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji ke 7.338 terlebih dahulu, selama masih mampu berada di atas 7.220-7.252.

"Namun demikian, investor juga dapat tetap mencermati sentimen global yang akan terjadi, pada nanti malam akan ada rilis data inflasi AS dan juga harga komoditas dunia," pungkas Herditya.

Di lain sisi, Macro Strategist Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan proyeksi IHSG pada 2024 masih positif di angka 7.700 hingga akhir tahun. Namun, IHSG masih dibayangi ketidakpastian tinggi jelang Pemilu pada 14 Februari 2024 besok.

"Saham-saham konglomerat yang terafiliasi paslon berpotensi naik pasca-pilpres, walaupun bila mengambil posisi beli saat ini membuka diri terhadap risiko pemilu 2 putaran," ujar Lionel kepada Bisnis, Selasa, (13/2/2024).

Lionel merekomendasikan saham ADRO, namun untuk investor yang cenderung defensif, dia menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper