Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Sambut Pilpres 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat jelang periode Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat jelang periode Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024. Bisnis/Arief Hermawan P
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat jelang periode Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024. Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (12/2/2024), jelang periode Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.600 - Rp15.670 per dolar AS.

Pada Rabu (7/2/2024) rupiah ditutup menguat 0,60% atau 95 poin ke level Rp15.635 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau melemah 0,16% ke posisi 104,04 pada sore ini.  

Mayoritas mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS, yakni dolar Singapura naik 0,09%, yen Jepang naik 0,09%, dolar Hongkong menguat 0,03%, peso Filipina naik 0,42%, rupee India naik 0,12%, dan ringgit Malaysia naik 0,10%.

Sementara itu, mata uang Asia yang melemah di hadapan dolar AS pada sore ini yakni won Korea turun 0,02%, yuan China melemah 0,02%, dan dolar Taiwan melemah 0,08%.

Ibrahim Assuaibi mengatakan, seiring dengan perekonomian AS berjalan sesuai ekspektasi, maka hal itu dapat membuka pintu bagi penurunan suku bunga The Fed.

Menurutnya, para pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga The Fed sebesar 19,5% pada bulan Maret 2024 menurut FedWatch Tool milik CME Group, dibandingkan dengan peluang 68,1% pada awal tahun.

"Mereka juga kini memperkirakan pemotongan sekitar 117 basis poin pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan antisipasi sekitar 150 bps pada awal Januari," ujar Ibrahim dalam riset Rabu, (7/2/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, kekhawatiran pasar terhadap kesehatan ekonomi China masih terus berlanjut. Meskipun pihak berwenang China mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung pasar saham lokal pada minggu ini, mereka tidak berbuat banyak untuk mengatasi lambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut. 

"Data inflasi China untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Kamis [8/2]. Data tersebut juga muncul sebelum libur Tahun Baru Imlek selama seminggu," katanya.

Dari sentimen dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 ditutup di angka 5,05%. Angka ini meleset dari target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 5,31%. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pendorong pertumbuhan ekonomi ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,55% dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05%.

Meski demikian, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,94% pada 2022 menjadi 4,82% di 2023. Momen Pemilu 2024 seharusnya bisa menjadi salah satu pendorong konsumsi rumah tangga.

Simak pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

15:14 WIB
Rupiah naik 40,5 poin

Rupiah naik 40,5 poin atau 0,26% menjadi Rp15.594,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,04% ke level 104,149.

13:39 WIB
Rupiah melaju, dolar AS keok

Rupiah naik 21 poin atau 0,13% ke level 15.614 per dolar AS pada pukul 13.38 WIB.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,08% ke level 104,030.

11:56 WIB
Rupiah naik 17 poin

Rupiah pukul 11.55 WIB naik 17 poin atau 0,11% menjadi Rp15.618 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,06% ke level 104,047.

10:06 WIB
Rupiah makin menguat

Pukul 10.00 WIB, rupiah naik 30 poin atau 0,19% ke level 15.605 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,11% ke level 103,996.

09:09 WIB
Rupiah dibuka naik

Rupiah dibuka naik 18,5 poin atau 0,12% menjadi Rp15.616,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,11% ke level 104,001.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper