Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menargetkan overburden removal atau pengupasan lapisan tanah sebesar 280 juta bank cubic meter (bcm) pada 2024.
Direktur ABMM Adrian Erlangga menuturkan tahun lalu, ABMM merealisasikan overburden removal sebesar 277 juta bcm, dari target sebesar 270 juta bcm hingga 280 juta bcm.
"Target overburden removal tahun 2024 adalah 280 juta bcm," kata Adrian kepada Bisnis, Rabu (7/2/2024).
Adrian juga menuturkan pada tahun 2023, ABMM merealisasikan penjualan batu bara sebesar 11,3 juta ton.
Adapun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024 ini, ABMM menganggarkan dana sebesar US$300 juta atau setara dengan Rp4,72 triliun (kurs jisdor Rp15.734 per dolar AS).
"Dana belanja modal 80% akan digunakan untuk alat berat," ucap Adrian.
Baca Juga
Pendapatan ABMM tercatat naik menjadi US$1,13 miliar hingga 9 bulan 2023, atau setara Rp18,02 triliun. Capaian ini meningkat 10,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,02 miliar.
Pendapatan ABMM ini terbagi menjadi beberapa pos, yakni pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara sebesar US$945,4 juta, pendapatan jasa yang terdiri dari jasa logistik dan sewa kapal senilai US$108,9 juta, jasa divisi site services dan repabrikasi sebesar US$45,8 juta, dan sewa mesin pembangkit tenaga listrik US$661.898.
Lalu pendapatan dari pabrikasi senilai US$20,17 juta, dan pendapatan dari perdagangan bahan bakar sebesar US$12,5 juta.
Laba bersih ABMM tumbuh menjadi US$225,7 juta atau setara Rp3,58 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini tumbuh 32,87% secara tahunan dari US$169,9 juta.