Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan batu bara PT Sumber Energy Global Tbk. (SGER) menganggarkan US$50 juta atau senilai Rp791,25 miliar (kurs jisdor Rp15.825) untuk pembangunan pabrik hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) mulai Februari mendatang.
Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan pabrik hidrogen peroksida ini akan menjadi salah satu yang terbesar. Pembangunan ditargetkan selesai 22 bulan sejak dimulainya pembangunan dan financial closing pada Februari 2024.
“Capex kita fokuskan ke pembangunan pabrik, Februari financial closing,” kata Welly saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Pabrik yang merupakan kerja sama dengan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (BMSR) dan PT Sulfindo Adi Usaha yang tergabung dalam PT Hidrogen Peroxide Indonesia memakan nilai investasi hingga US$50 juta atau setara Rp791,25 miliar.
PT Hidrogen Peroxide Indonesia merupakan entitas ini bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan hidrogen peroksida untuk pasar dalam negeri dan ekspor ke Asean.
Pendanaan ini akan berasal dari internal kas SGER sebanyak 30% dan sisanya merupakan fasilitas kredit bank. Pembangunan ini akan berdampak meningkatkan penjualan dan memperluas area pemasaran SGER sendiri.
Baca Juga
Fasilitas produksi hidrogen peroksida memiliki kapasitas 20.000 metrik ton pada konsentrasi 100%, atau 40.000 metrik ton pada konsentrasi 50% setiap tahunnya. Lokasi pabrik kimia tersebut, akan didirikan di wilayah Merak, Banten.
Di lini bisnis usaha batu bara, SGER membidik penjualan batu bara sekitar 10 juta hingga 11 juta ton batu bara sepanjang tahun ini. Kontribusi produk selain batu bara, kata Welly juga diharapkan dapat menopang kinerja keuangan, seperti biomassa, pump terminal dan beberapa lini usaha yang dijalankan anak usaha SGER.
Adapun untuk target pendapatan akan stabil atau naik kira-kira 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, tantangan ada dari perlambatan ekonomi China dan harga batu bara yang ditakutkan akan turun.