Bisnis.com, JAKARTA — Pemegang saham pengendali PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. (BDIA) terpantau memborong 4,42% saham TBIG dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,3 triliun.
Bersama Digital Infrastructure Asia melakukan pembelian 1 miliar saham TBIG pada 24 Januari 2024 di harga Rp2.300 per saham. Sehingga perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut menggelontorkan dana Rp2,3 triliun dalam transaksi pembelian ini.
"Tujuan transaksi tersebut adalah untuk investasi," kata Direktur BDIA Gavin Arnold Caudle dalam keterbukaan infromasi, Selasa (30/1/2024).
Dengan demikian, kepemilikan saham Bersama Digital Infrastructure Asia pada TBIG bertambah dari sebelumnya 17,06 miliar saham atau setara 75,33%, kini menjadi 18,06 miliar saham atau setara 79,75% dengan status kepemilkan saham langsung.
Dalam pemberintaan Bisnis sebelumnya, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. (BDIA) akan melakukan penawaran tender sukarela atau voluntary tender offering sebanyak 1 miliar saham di harga Rp2.300 per lembar.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BDIA menyampaikan akan melakukan tender offer terhadap 1 miliar saham yang mewakili 4,42% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di dalam Tower Bersama Infrastructure atau TBIG.
Baca Juga
"Tender offer ini akan dilakukan dengan harga penawaran sebesar Rp2.300 per saham atau dengan total nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp2,3 triliun," ucap manajemen BDIA, dikutip Rabu (8/11/2023).
Apabila transaksi ini diselesaikan, maka jumlah saham TBIG yang dapat dimiliki oleh BDIA setelah diselesaikannya penawaran tender sukarela ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar 18,06 miliar saham atau 79,82% kepemilikan.
Manajemen menjelaskan harga penawaran tender sukarela sebesar Rp2.300 per saham ini adalah 11,45% premium di atas harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian saham TBIG yang diperdagangkan di BEI selama 90 hari sebelum tanggal 7 November 2023, yang merupakan tanggal pengumuman pernyataan penawaran tender sukarela, sejak tanggal 9 Agustus 2023 sampai 6 November 2023.
Selain itu, harga penawaran tender offer ini juga 7,48% premium di atas harga tertinggi per 6 November 2023.
"Bagi pemegang saham lainnya, penawaran tender sukarela ini merupakan kesempatan untuk merealisasikan keuntungan atas investasinya pada TBIG dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar historis," tulis BDIA.
Manajemen melanjutkan, BDIA menyatakan bahwa BDIA memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran penuh kepada pemegang saham hingga sebanyak-banyaknya 1 miliar saham sehubungan dengan penawaran tender sukarela.
Dana BDIA untuk tujuan tender offer ini akan disediakan oleh salah satu pemegang sahamnya, yaitu MAIF3 Investments Indonesia 2 Pte. Ltd., dengan cara penambahan modal melalui pengambilan bagian atas saham baru oleh MAIF3 Investments Indonesia 2 Pte. Ltd. dalam BDIA sebagaimana dinyatakan dalam saurat pernyataan kecukupan dana tertanggal 23 Oktober 2023. Penambahan modal ini akan dilakukan sebelum tanggal pembayaran.
BDIA menyampaikan dengan tender offer ini, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan kegiatan usaha TBIG di masa mendatang, serta meyakini bahwa BDIA dapat membantu TBIG mencapai pertumbuhan yang diharapkan dengan berbagai kepakaran, jaringan, dan pengalaman dari BDIA.