Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) resmi meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 hari ini, Senin (29/1/2024), dengan tingkat bunga 6,25% hingga 6,40% per tahun.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan penjualan ORI025 diprediksi tembus hingga Rp23 triliun. Pasalnya, kupon ORI025 lebih tinggi dibandingkan Obligasi Negara Ritel seri-seri sebelumnya.
"Kami perkirakan penjualan ORI mampu meningkat hingga mencapai Rp20 triliun-Rp23 triliun untuk tenor 3 tahun dan Rp9 triliun-Rp12 triliun untuk tenor 6 tahun. Seri [kupon] penjualan ini lebih tinggi, bahkan dibandingkan dengan seri ORI024 dan ORI023," ujar Josua kepada Bisnis, pada Senin, (29/1/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan bunga ORI025 diperkirakan menjadi salah satu daya tarik penerbitan ORI kali ini, terutama mengingat adanya potensi upside dari pergerakan obligasi di paruh kedua 2024.
Menurutnya, potensi upside obligasi ini berasal dari arah kebijakan suku bunga The Fed, yang diperkirakan mulai akan mengalami penurunan pada paruh kedua 2024. Penurunan suku bunga The Fed berpotensi mendorong penurunan yield obligasi domestik secara umum, sehingga ikut mendorong penurunan yield ORI025.
"Potensi inilah yang akan dilihat oleh para investor, terutama bagi para investor yang mengincar capital gain," katanya.
Baca Juga
Sebagai pengingat, ORI024 diluncurkan pada 9 Oktober-2 November 2023, dengan total penjualan dari kedua seri yang ditawarkan sebesar Rp14,5 triliun. Sedangkan ORI023 meluncur pada 30 Juni-20 Juli 2023, dengan total penjualan sebesar Rp28,9 triliun dari kedua seri.
Senada, Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan menambahkan, ORI025 juga memiliki keunggulan lain, seperti jaminan penuh dari negara, pembayaran kupon setiap bulan, dan perlakuan pajak yang lebih rendah daripada deposito.
"Oleh karena itu, kami mempercayai prospek permintaan pasar untuk ORI025 akan cukup tinggi, sejalan dengan tren peningkatan minat masyarakat terhadap SBN ritel," ujar Reza kepada Bisnis, Senin, (29/1/2024).
Menurutnya, prediksi penjualan ORI025 akan lebih tinggi dari seri sebelumnya yakni ORI024 yang terjual sebesar Rp14,5 triliun pada tahun 2023 lalu.
"ORI025 berpotensi menembus penjualan Rp20 triliun. Namun, prediksi ini tentu saja bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar," ucap Reza.
Dia mengatakan, sentimen yang memengaruhi minat pasar selama periode penawaran ORI025 dapat berasal dari faktor global maupun domestik. Beberapa sentimen global yang dapat berpengaruh antara lain adalah kebijakan moneter dari The Fed, ketegangan geopolitik, dan dinamika harga komoditas.
Sementara itu, beberapa sentimen domestik yang dapat berpengaruh antara lain adalah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), kondisi fiskal dan defisit APBN, dan situasi politik menjelang Pemilu 2024.
Adapun, ORI025-T3 tenor 3 tahun ditawarkan dengan kupon 6,25% per tahun sementara ORI025-T6 tenor 6 tahun ditawarkan dengan kupon 6,40%. Keduanya merupakan jenis kupon tetap atau fixed rate.
Masa penawaran dilakukan mulai hari ini hingga 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB. Tanggal penetapan hasil penjualan adalah 26 Februari 2024 dan tanggal setelmen pada 28 Februari 2024.