Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORI025 Meluncur Hari Ini, Cek Kupon dan Prospeknya

Pemerintah akan menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 hari ini, Senin (29/1/2024), dengan tingkat bunga hingga 6,40% per tahun.
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) akan menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 hari ini, Senin (29/1/2024), dengan tingkat bunga hingga 6,40% per tahun. 

ORI025 ditawarkan dalam dua seri yaitu 0RI025T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI025T6 dengan tenor 6 tahun. ORI025T3 ditawarkan dengan kupon 6,25% per tahun sementara ORI025T6 akan ditawarkan dengan kupon 6,40%. Keduanya merupakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Masa penawaran akan dilakukan pada hari ini pukul 09.00 WIB hingga 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB. 

Tanggal penetapan hasil penjualan adalah 26 Februari 2024 dan tanggal setelmen pada 28 Februari 2024. Sementara untuk tanggal jatuh tempo tenor 3 tahun adalah 15 Februari 2027 dan tenor 6 tahun yaitu 15 Februari 2030.

Kupon pertama akan dibayarkan pada 15 April 2024 dan akan dibayarkan setiap tanggal 15 setiap bulan. 

Minimum pemesanan ORI025 untuk dua tenor adalah Rp1 juta dengan maksimal sebesar Rp5 miliar untuk tenor tiga tahun dan Rp10 miliar untuk tenor 6 tahun. 

Proses pemesanan pembelian ORI025T3 dan ORI025T6 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu:

  • registrasi/pendaftaran
  • pemesanan
  • pembayaran
  • setelmen/konfimasi.
  • Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN. 

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI025T3 dan ORI025T6 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 27 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online). 

Seperti yang diketahui, DJPPR telah merilis jadwal penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel 2024. Totalnya, ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur pada tahun ini.

Mengacu jadwal tersebut, SBN ritel pertama yang akan meluncur tahun ini yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI025 yang perdana ditawarkan pada 29 Januari 2024-22 Februari 2024. 

Tak hanya itu, ada juga seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Adapun SBN Ritel jenis ORI, SR, SBR dan ST dapat dipesan di berbagai mitra distribusi (midis).

Namun, perlu dicatat bahwa jadwal SBN ritel 2024 ini bersifat tentatif alias tanggalnya masih bisa berubah sesuai dengan kebijakan dari DJPPR Kemenkeu.

Prospek ORI025

Prospek pasar obligasi RI tahun ini diprediksi cerah diwarnai sederet sentimen positif, jelang peluncuran Surat Berharga Negara (SBN) seri Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Adapun, ORI025 dijadwalkan akan meluncur dengan estimasi masa penawaran 29 Januari 2024-22 Februari 2024.

Head of Investment Specialist Sinarmas AM, Domingus Sinarta Ginting mengatakan, dari sentimen global yang memengaruhi pasar obligasi yakni proyeksi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini disertai dengan data perekonomian AS. 

Selain itu, eskalasi yang tidak diharapkan dari konflik geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan Eropa merupakan risiko utama dari perekonomian global karena bisa menggangu rantai pasokan global serta menaikkan harga minyak mentah. 

Sementara itu, untuk pasar domestik Domingus mengatakan pertumbuhan masih akan baik ditopang oleh pertumbuhan PDB Indonesia diprediksi masih dapat tumbuh di level 5%, defisit APBN terjaga di bawah 3%, inflasi yang diperkirakan akan terus turun, adanya potensi penurunan suku bunga BI Rate.

"Untuk tahun 2024 pasar obligasi diprediksi dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2023 yang didorong oleh penurunan suku bunga global, turunnya inflasi, serta potensi turunnya suku bunga BI Rate," ujar Domingus kepada Bisnis, dikutip Senin, (29/1/2024).

Kendati demikian, menurutnya, dalam jangka pendek volatilitas masih tinggi baik di pasar obligasi global dan domestik disebabkan oleh ekspektasi yang tinggi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Namun dalam jangka panjang pada saat terjadi pemangkasan suku bunga acuan menjadi peluang terbaik dalam pergerakan surat utang RI.

Senada, Director & Chief Investment Officer-Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Ezra Nazula mengatakan tingkat imbal hasil SBN 10 tahun yang masih di kisaran 6,7% menjadi entry point yang menarik bagi investor. 

Lebih lanjut Ezra mengatakan, permintaan pasar terhadap obligasi di tahun 2024 diperkirakan masih akan tetap kuat. Faktor penopangnya yaitu permintaan dari investor domestik, seperti investor institusi keuangan non-bank, karena adanya kebutuhan reinvestasi dan pemenuhan kewajiban investasi pada SBN.

"Permintaan investor asing juga dapat membaik seiring dengan peralihan kebijakan suku bunga global yang lebih akomodatif. Kami memperkirakan imbal hasil SBN 10 tahun dapat turun ke kisaran 6,00% – 6,25% di tahun ini," ujar Ezra dalam keterangannya belum lama ini.

Kendati 2024 menjadi tahun yang positif bagi pasar obligasi, namun menurutnya ada beberapa faktor risiko yang perlu dicermati. Pertama, risiko dari tekanan penerbitan obligasi pemerintah pada paruh pertama 2024. Ini merupakan strategi DJPPR Kementerian Keuangan untuk melakukan lelang lebih banyak pada paruh pertama (front-loading issuance policy).

Faktor kedua, melebarnya selisih yield antara SUN Indonesia dibandingkan dengan yield US Treasury, sehingga membuat pasar Indonesia menjadi kurang menarik. Kondisi ini dapat terjadi apabila pendapatan ekspor Indonesia turun akibat melemahnya harga komoditas global.

"Faktor ketiga yaitu risiko perbedaan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Terakhir, risiko ketidakpastian geopolitik,” pungkas Ezra.

Diberitakan sebelumnya, DJPPR Kemenkeu telah merilis jadwal penerbitan SBN ritel 2024. Totalnya, ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur pada tahun ini. Namun jadwal tersebut masih tentatif alias dapat berubah.

Mengacu jadwal tersebut, SBN ritel pertama yang akan meluncur tahun ini yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI025 yang perdana ditawarkan pada 29 Januari 2024-22 Februari 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper