Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) memberikan bocoran kupon Obligasi Negara Ritel seri ORI025 yang akan segera meluncur, dengan estimasi masa penawaran 29 Januari 2024-22 Februari 2024.
Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, ORI025 akan dirilis dalam dua tenor berbeda, yakni T3 atau tenor 3 tahun, dan T6 atau tenor 6 tahun. Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang perdana meluncur di 2024 itu dipastikan memiliki kupon yang menarik.
"Proyeksi tingkat kupon ORI025-T3 dan ORI025-T6 akan tetap menarik karena selalu mempertimbangkan kondisi pasar terkini, seperti level imbal hasil dari instrumen SBN yang memiliki tenor yang bersesuaian dan BI rate," ujar Deni kepada Bisnis, Selasa, (23/1/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk levelnya sendiri selalu lebih tinggi dari tingkat inflasi domestik, namun dengan tarif pajak yang lebih rendah. Sehingga, tentunya menguntungkan bagi masyarakat yang berinvestasi di SBN ritel. Adapun, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga di level 6%.
Kendati demikian, saat ini Deni belum dapat membeberkan berapa besaran pasti kupon ORI025. "Nanti hari Kamis [25/1] penetapan kuponnya," paparnya.
Jika berkaca pada seri sebelumnya, ORI024-T3 dan ORI024-T6 ditawarkan dengan kupon kompetitif yaitu masing-masing sebesar 6,10% dan 6,35%. Sebagai pengingat, ORI024 meluncur pada 9 Oktober 2023-2 November 2023, dengan total penjualan dari kedua seri yang ditawarkan sebesar Rp14,5 triliun.
Baca Juga
Kupon ORI024 itu juga lebih tinggi dibanding seri sebelumnya, yaitu ORI023-T3 dan ORI023-T6 yang masing-masing 5,90% dan 6,10%. ORI023 diluncurkan pada 30 Juni 2023-20 Juli 2023 dengan total penjualan sebesar Rp28,9 triliun dari kedua seri.
Deni mengatakan, tingkat yield diperkirakan akan lebih stabil untuk beberapa waktu ke depan dengan kecenderungan menguat. Hal itu sejalan dengan proyeksi tingkat suku bunga yang diperkirakan mulai menurun pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2024 menyesuaikan dengan tingkat inflasi yang semakin baik di negara-negara maju.
Adapun, beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi level imbal hasil SBN menurutnya adalah pertumbuhan ekonomi nasional, volatilitas nilai tukar, capital flow investor asing, tensi geopolitik di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah, serta kondisi Tanah Air.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penjualan ORI025 diprediksi tembus Rp20 triliun hingga akhir masa penawaran, jauh lebih tinggi dari ORI024.
Dia menilai, ORI025 akan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari investor. Alhasil, prediksi penjualan ORI025 lebih tinggi dari seri sebelumnya yakni ORI024 yang terjual sebesar Rp14,5 triliun pada 2023.
Ramdhan pun memprediksi kupon ORI025-T3 di kisaran 6,3%-6,4%, sedangkan ORI025-T6 di kisaran 6,5%-6,6%.
"ORI025 ini menarik bagi investor, prediksi saya permintaan yang masuk hingga Rp20 triliun," pungkas Ramdhan kepada Bisnis.