Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Saham BBCA, BBRI, TPIA Cuan Banyak

IHSG ditutup menguat 0,28% ke level 7.157,75 pada perdagangan Senin (29/1/2024) seiring dengan peningkatan saham BBRI, BMRI, BBCA,TPIA.
IHSG ditutup menguat 0,28% ke level 7.157,75 pada perdagangan Senin (29/1/2024) seiring dengan peningkatan saham BBRI, BMRI, BBCA,TPIA. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG ditutup menguat 0,28% ke level 7.157,75 pada perdagangan Senin (29/1/2024) seiring dengan peningkatan saham BBRI, BMRI, BBCA,TPIA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28% ke level 7.157,17 pada perdagangan Senin (29/1/2024). Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI, BMRI, BBCA, dan TPIA ditutup naik sepanjang perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 20 poin dan sempat mencapai level tertinggi 7.177 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.115.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp11.403 triliun. Terdapat 216 saham menguat, 284 saham berakhir di zona merah, dan 264 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini. Saham BBRI menguat hingga 2,76% ke level Rp5.575 per saham.

Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, BBCA, dan TPIA turut menguat pada perdagangan hari ini. Saham BMRI ditutup pada level Rp6.475 per saham atau naik 2,78%sepanjang hari ini. Kemudian saham BBCA juga naik 2,14% ke level Rp9.550 per saham. 

Lalu, saham TPIA naik 1,85% ke level Rp5.500, saham BBNI naik 2,76% ke level Rp5.575, dan saham MEDC naik 3,75% ke level Rp1.245.

Di sisi lain, saham GOTO ditutup melemah dengan turun 4,88% ke level Rp78, ASII turun 2,86% ke level Rp4.930, saham BRPT turun 0,97% ke level Rp1.025, dan saham CUAN turun 10% ke level Rp7.425.

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan dari dalam negeri, sentimen datang dari pemerintah berencana memberikan insentif fiskal kepada sektor pariwisata, yaitu berupa pengurangan pajak dalam bentuk pemberian fasilitas ditanggung pemerintah (DTP). 

Insentif ini akan diberikan sebesar 10% dari Pajak Penghasilan (PPh) badan. Alhasil, PPh badan yang tadinya sebesar 22%, akan turun menjadi 12%. 

Pemberian insentif ini untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata yang mulai menggeliat setelah Covid-19. Dengan kebangkitan sektor pariwisata, Pilarmas Sekuritas meyakini hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional karena akan memberikan efek domino pada sektor lain.

Sementara itu, sentimen luar negeri datang dari penantian rilis data ekonomi sejumlah negara dan keputusan hasil rapat FOMC The Fed Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. 

Di sisi lain, katalis positif datang dari regulator Tiongkok yang mengumumkan akan menghentikan peminjaman saham tertentu untuk short selling mulai Senin. Langkah ini untuk mendukung pasar saham yang sedang merosot di negara tersebut. Pekan lalu, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang juga menjanjikan dukungan pemerintah yang lebih kuat terhadap pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper