Bisnis.com, JAKARTA — Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada 7.640 di 2024 dengan sektor bank, telekomunikasi, teknologi hingga kesehatan menjadi andalan.
Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan di tengah pelemahan pertumbuhan laba bersih perusahaan oleh karena kebijakan moneter yang ketat, potensi penurunan suku bunga akan menopang perbaikan pertumbuhan di Semester II/2024.
“Dengan kondisi fundamental ekonomi, perbankan, dan perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan periode-periode tightening sebelumnya,” kata Adrian, Senin (29/1/2024).
Adrian meyakini akhir dari pengetatan kebijakan moneter Indonesia Indonesia di tahun 2024-2025 akan lebih baik dan belum sepenuhnya terefleksikan di tingkat valuasi pasar saham saat ini di level 12-13x forward PE.
Tingkat kemampuan perusahaan mengelola dana yang rendah dan ROIC-WACD spread yang berada di level tertinggi sejak 8-9 tahun terakhir pun akan membantu mempercepat pemulihan pertumbuhan setelah kebijakan tightening berakhir dan juga membantu menopang imbal hasil dividen yang tinggi ke depannya.
Sementara itu, untuk pasar saham, Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai 7.640 di 2024.
Sentral bank di berbagai negara telah menaikkan tingkat suku bunga sebesar 250-525 bps dalam sekitar 2 tahun belakangan yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, Indonesia yang termasuk dalam ASEAN-5 diproyeksikan masih tetap tumbuh secara resilien di tengah volatilitas global.
Adapun beberapa sektor yang direkomendasikan Adrian adalah perbankan yaitu empat bank besar, telekomunikasi dan tower, teknologi, properti, transportasi darat, jalan tol dan kesehatan.
Sementara itu, sektor yang tidak direkomendasikan adalah batu bara dan konstruksi. Adapun Adrian menyematkan rating netral di saham-saham consumer staples retail, base metal, utilities dan otomotif.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.