Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Potensi Saham Mitratel (MTEL) Usai Masuk Indeks LQ45

Anak usaha Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel masuk indeks LQ45 sehingga berpotensi mendongkrak kinerja sahamnya.
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel

Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel masuk indeks LQ45 sehingga berpotensi mendongkrak kinerja sahamnya.

Bursa Efek Indoensia mengumumkan saham MTEL menjadi konstituen indeks LQ45 pada 25 Januari 2024 dengan masa efektif mulai mulai 1 Februari 2024. Saham MTEL menjadi penghuni baru indeks LQ45 dengan menggeser saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG).

Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi menjelaskan masuknya saham MTEL ke dalam konstituen indeks LQ45. Menurutnya Mitratel sudah masuk konstituen indeks IDX80 sebagai prasyarat untuk terdaftar LQ45 sebagai.

“Kriteria selanjutnya adalah likuiditas perdagangan saham dan aspek fundamental seperti kinerja keuangan dan kepatuhan dan semuanya sudah terpenuhi untuk MTEL” kata Aqil dalam risetnya, Jumat (26/1/2024).

Menurutnya saat evaluasi mayor dilakukan ada potensi likuiditas transaksi saham MTEL akan meningkat. Tren perbaikan volume terjadi sejak kuartal I/2023.

Berdasarkan data yang dia himpun rata-rata volume transaksi di kuartal IV/2023 mencapai 47,2 juta atau naik 6% secara kuartalan. Jika dibandingkan dengan rata-rata volume di kuartal I/2023 yang hanya 20 juta maka kenaikannya mencapai lebih dari 2x.

Selain itu, dia berpendapat secara fundamental Mitratel memiliki kinerja keuangan paling baik jika dibandingkan dengan kompetitirnya. Sebab, laba bersih Mitratel tumbuh 16,6% tahunan hingga kuartal III/2023.

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah menuturkan masuknya saham MTEL ke LQ45 berpotensi menarik investor serta fund manager. Pasalnya, fund manager menjadikan indeks LQ45 sebagai acuan kinerja investasi mereka.

“Big fund cukup selektif dalam berinvestasi sehingga inklusi MTEL dapat mendiversifikasi komposisi pemegang saham perusahaan terutama di kalangan fund manager” kata Edo.

Edo menambahkan inklusi tersebut menjadi katalis positif untuk saham MTEL sebab rebalancing portofolio yang menyebabkan inflow dana masuk ke saham MTEL.

“Mengacu pada IDX Index Fact Sheet, ada 6 produk reksadana yang secara langsung menjadikan LQ45 sebagai benchmark dengan total dana kelolaan total mencapai hampir Rp 1,1 triliun, maka dalam jangka pendek saat rebalancing akan ada inflow tambahan ke saham MTEL. Ini baru RD konvensional, belum yang ETF dan KPD serta investor ritel yang menggunakan LQ45 sebagai tolok ukur juga” tambah Edo.

Adapun perbaikan kinerja keuangan MTEL dari sisi pertumbuhan pendapatan, perbaikan marjin EBITDA, neraca yang kuat serta likuiditas keuangan yang solid diharapkan bakal membuat saham MTEL semakin diminati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper