Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga keuangan JP Morgan mengerek naik target harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel dari semula Rp910 menjadi Rp960 per saham.
Sebelumnya JP Morgan meyakini saham MTEL bisa terkerek naik ke posisi Rp910 pada Juni 2024. Adapun dalam target teranyar, broker internasional itu menargetkan Mitratel di level Rp960 pada akhir Desember 2024.
Analis JP Morgan Ranjan Sharma mengungkapkan naiknya valuasi Mitratel disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah fundamental bisnis yang memiliki pertumbuhan dari segi organik dan anorganik. Kedua bisnis Mitratel mendapatkan dukungan dari industri bisnis yang sedang membutuhkan data nirkabel, kebutuhan jaringan oleh para operator telekomunikasi dan ruang finansial untuk mendukung pertumbuhan anorganik.
“Kami memperkirakan CAGR FY22-25E sebesar 7% dari segi pendapatan. Kami memperkirakan pertumbuhan didorong oleh kombinasi pertumbuhan menara yang disesuaikan dengan kebutuhan, meningkatnya kolokasi, dan akuisisi anorganik. Persyaratan sewa menara yang menarik oleh Miratel mampu menghasilkan kolokasi yang bertambah. Kami pertahankan peringkat beli,” ungkapnya dalam riset, Kamis (18/1/2024).
Target harga JP Morgan, lanjutnya, berasal dari asumsi finansial yakni EV/Ebitda yang berpotensi sebesar 11,5 kali sehingga valuasi Mitratel bisa menyentuh level wajar pada Rp960.
Rajan menambahkan jumlah kelipatan EV/Ebitda yang disematkan pada Mitratel jauh lebih tinggi juja dibandingkan dengan perusahaan menara sejenis yakni TOWR yang rerata per tahun menghasilkan 9,5 kali dalam 5 tahun terakhir. Dia mengungkapkan potensi pertumbuhan Mitratel lebih tinggi daripada kompetitor. Adapun tahun ini, JP Morgan menyematkan peringkat netral bagi TOWR.
Baca Juga
JP Morgan mengestimasikan Mitratel bisa mengeruk pendapatan sebesar Rp9,35 triliun pada 2024 naik dari posisi tahun sebelumnya di level Rp8,5 triliun. Adapun laba bersih diperkirakan menyentuh Rp2,2 triliun naik dibandingkan 2023 sebesar Rp1,8 triliun.
Selain itu, JP Morgan mengungkapkan return on equity (ROE) saham Mitratel bisa menyentuh 6,5% naik dari posisi tahun lalu 5,5%.
Mitratel memiliki momentum bagus untuk melanjutkan tren pertumbuhan pada 2024 karena memantapkan posisi sebagai pemain menara terbesar di Asia Tenggara.
Jika diteliti, terdapat dua faktor yang dapat menjadi modal MTEL untuk menjaga dan melanjutkan momentum kinerja positif ke depan. Pertama, langkah agresif perseroan mengakuisisi aset guna mendukung pertumbuhan secara organik maupun anorganik.
Baru-baru ini, MTEL telah mengakuisisi fiber optik milik PT Power Telecom. Untuk mengakuisisi fiber sepanjang 967,1 kilometer (km), MTEL mengeluarkan dana sebesar Rp85 miliar.
Lewat akuisisi fiber optik ini, MTEL diperkirakan memiliki total panjang fiber optik 30.009 km, belum memperhitungkan sales organik periode kuartal IV/2023. Sebelum akuisisi ini, total panjang fiber optik perseroan ialah 29.042 km pada kuartal III2023 di mana 6.012 km berasal dari akuisisi pada 2022
Kepemilikan fiber optik MTEL ini tergolong sangat agresif jika melihat ke belakang di mana perseroan baru masuk ke fiber optik pada 2021. Setahun berselang MTEL telah memiliki 27.000 km fiber lewat pembangunan organik dan akuisisi.
---------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.