Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Phapros (PEHA) Gaet Lembaga Pendidikan Demi Ekspansi Obat

PT Phapros Tbk. (PEHA) menggandeng sejumlah lembaga pendidikan untuk menciptakan alat kesehatan dan obat-obatan.
Proses produksi di pabrik PT Phapros Tbk yang berlokasi di Jl. Simongan, Kota Semarang./Istimewa-Phapros
Proses produksi di pabrik PT Phapros Tbk yang berlokasi di Jl. Simongan, Kota Semarang./Istimewa-Phapros

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Phapros Tbk. (PEHA) menggandeng sejumlah lembaga pendidikan untuk menciptakan alat kesehatan dan obat-obatan.

Direktur Utama Phapros David Sidjabat mengatakan pada 2024 ini perusahaannya akan terus melakukan kemitraan dengan berbagai lembaga untuk berinovasi menciptakan alkes dan obat-obatan terbaru.

Dia pun sudah menggandeng beberapa universitas dan lembaga penelitian untuk mengembangkan produk yang inovatif. Di sisi lain, kami juga mengembangkan innovative dosage form secara internal, sehingga nantinya jenis sediaan produk Phapros akan semakin beragam.

Selain itu, dia juga kembali menegaskan bahwa rencana ekspor pada 2024 masih sesuai jadwal. Alhasil dia optimistis pada tahun ini, pertumbuhan Phapros tetap positif.

“Di kuartal pertama ini pun kami akan terus memberikan kinerja terbaik yang nantinya juga bisa dinikmati oleh para investor,” katanya.

Sementara itu, Pengamat pasar modal Haryajid Ramelan menilai meski sektor ini menghadirkan banyak tantangan tetapi peluang yang ditawarkan juga tidak sedikit. Menurutnya masih banyak perusahaan farmasi di Indonesia yang terus bertumbuh, baik dari sisi produksi obat-obatan maupun alat kesehatan serta jamu merupakan faktor yang membuat pasar farmasi masih cerah tahun ini.

Menurutnya faktor populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta orang maupun populasi penduduk dunia yang mencapai 8 miliar orang merupakan pasar yang sangat potensial baik saat ini maupun akan datang.

“Pemenuhan kebutuhan obat di dalam negeri saja sudah besar, apalagi negara lain seperti Afrika dan Timur Tengah,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (19/1/2024).

Oleh karena itu, menurutnya, dibutuhkan terobosan-terobosan untuk melakukan ekspansi ke negara-negara yang memiliki populasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bukan hanya negara berkembang saja. Sektor ini masih sangat tinggi dan stabil pertumbuhannya, dan kondisi permintaannya juga cukup bagus terutama orang-orang yang memiliki pendapatan yang sudah stabil.

Direktur Utama Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM) tersebut mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan farmasi. Ia mencontohkan penemuan alat kesehatan terbaru dan pengembangan obat-obatan seiring dengan kebutuhan akan berbagai penyakit di dunia saat ini yang sangat tinggi.

“Menerapkan teknologi kecerdasan buatan [AI] dan blockchain akan menumbuhkan sektor farmasi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, pengembangan obat baru, walaupun berbiaya tinggi, bisa memiliki peluang yang sangat besar apabila perusahaan farmasi masuk ke ranah tersebut. Perusahaan juga bisa menggandeng kalangan akademisi.

Dari sisi investasi, sektor ini juga bisa memberikan dividen khususnya untuk portofolio jangka panjang.

“Emiten farmasi masih sangat menarik, menjanjikan dan bisa disimpan untuk long term. Secara keseluruhan sektor ini masih dipandang positif, potensinya tinggi sehingga wajar jika banyak investor yang melirik untuk mengoleksi,” terangnya.

--------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper