Bisnis.com, JAKARTA — Produsen obat Antimo PT Phapros Tbk. (PEHA) mencatatkan pertumbuhan penjualan obat generik atau OGB hingga mencapai angka Rp123,9 miliar pada kuartal I/2023.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko menuturkan penjualan obat generik hingga Rp123,9 miliar ini setara dengan pertumbuhan sebesar 7,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Salah satu produk obat generik adalah tablet tambah darah serta Omeprazole yang menurutnya menyokong pertumbuhan ini.
“Tablet Tambah Darah dan Omeprazole merupakan kontributor pertumbuhan ini,” kata Hadi salam keterangan resminya dikutip pada Rabu (5/3/2023).
Di sisi ekspor, Hadi menyebutkan Phapros mencatatkan pertumbuhan ekspor hingga 45 persen pada kuartal I/2023 ini. Meskipun Hadi tidak menuturkan berapa angka yang diraup oleh Phapros dengan pertumbuhan ini.
Pasar ekspor untuk produk Phapros menurut Hadi masih terbuka cukup lebar bagi produk seperti multivitamin, antibiotik, anti analgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, antialergi hingga antituberkulosis.
Baca Juga
Terlebih, sambung Hadi, Phapros juga memiliki produk-produk obat dari kelas terapi lainnya serta alat kesehatan yang merupakan hasil kerjasama dengan riset mitra-mitra universitas.
Menurutnya, semua produk tersebut akan membantu Phapros mencatatkan kinerja yang moncer di akhir tahun ini.
“Kami optimis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023 karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros,” tambah Hadi.
Untuk target tahunan, Hadi sebelumnya menyebutkan pihaknya membidik angka dua digit tahun 2023 ini. Pertumbuhan ini akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk-produk baru.
Peluncuran produk baru sebanyak 10 hingga 12 produk sebelumnya menurut Hadi juga telah menjadi salah satu strategi yang dibidik oleh Phapros dalam mengejar target pertumbuhan ini.
Dalam catatan Bisnis pada Minggu (30/3/2023), PT Phapros Tbk (PEHA) membukukan pertumbuhan penjualan sebesar Rp1,17 triliun pada 2022, melonjak 11 persen dibandingkan Rp1,05 triliun pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko menuturkan, moncernya kinerja perusahaan pada 2022 ditopang dengan efisiensi operasional, agresivitas penetrasi pasar melalui produk-produk unggulan, serta berbagai kerjasama dengan mitra strategis.
Menurutnya, angka pertumbuhan ini mencapai double digit dan jauh melampaui rata rata pertumbuhan perusahaan di industri farmasi yang hanya tumbuh single digit di 2022.