Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melorot Usai Debat Cawapres, Saham Big Caps Alami Tekanan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 20 poin atau setara 0,29% ke level 7.209 pada perdagangan Senin (22/1/2024).
Annisa Kurniasari Saumi,Rizqi Rajendra
Senin, 22 Januari 2024 | 09:30
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 20 poin atau setara 0,29% ke level 7.209 pada perdagangan Senin (22/1/2024).

Indeks komposit dibuka turun dari level akhir pekan lalu 7.227 sesaat setelah naik ke 7.240. Adapun posisi terendah IHSG pagi ini adalah 7.196. Adapun transaksi saham pada pembukaan pasar meliputi 2,42 miliar dengan jumlah frekuensi jual beli mencapai 199.397 kali.

Berdasarkan data RTI perkiraan nilai transaksi tersebut mencapai Rp1,47 triliun. Terdapat 186 saham yang naik, 229 saham melemah dan 237 saham yang mengalami penurunan.

Penurunan indeks komposit disebabkan oleh terkoreksi saham-saham big caps. Misalnya adalah AMMN 3%, BREN 1,96%, BYAN 1,39%, dan BBRI 0,43%. Sementara itu saham big caps yang menguat adalah TPIA 1,38%, TLKM 1,02% dan ASII 0,47%.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, (19/1/2024) IHSG melemah 0,35% ke level 7.227,40, sehingga IHSG masih rawan melemah hari ini.

"IHSG gagal menembus ke atas 7.281 dan penutupan hariannya masih di bawah garis SMA-20 sehingga tetap berada dalam konsolidasi dan masih berpeluang untuk melemah ke target terdekat wave c dari [iv] di 7.111 menurut analisis Fibonacci retracement," ujar Ivan dalam riset, Senin, (22/1/2024). 

Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7.111 hingga 6.931 sementara level resistennya di 7.300 hingga 7.503.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dari garis MA20 namun dengan volume rendah. Selama berada dibawah garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA50 untuk masuk ke fase sideways.

"Namun jika mampu rebound dan breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.100 hingga 7.300," paparnya dalam publikasi riset.

IHSG sepekan kemarin mengalami penurunan sebesar 0,19%. IHSG ditutup di posisi 7.227,402 dari 7.241,138 pada pekan sebelumnya.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG kembali menguji support-nya pada perdagangan akhir pekan, Jumat (19/1/2024). Phintraco mencermati bahwa secara teknikal, stochastic RSI cenderung bergerak naik dari oversold area bersamaan dengan pembentukan lower shadow panjang. 

Volume transaksi cenderung turun mengindikasikan tekanan jual mereda. Phintraco Sekuritas memperkirakan support IHSG akan berada pada 7.200, dengan resistance di level 7.300.

"Dengan demikian, IHSG diperkirakan lanjutkan konsolidasi di atas support 7.200 di Senin," tulis Phintraco Sekuritas, dikutip pada Minggu (21/1/2024) petang.

Sementara itu, sentimen regional cenderung negatif, yaitu penurunan China Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 8% year on year (YoY) pada Desember 2023. Kondisi ini memperkuat indikasi bahwa pemulihan aktivitas ekonomi di China masih berjalan lambat di 2023.

"Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi rilis kinerja keuangan kuartal IV/2023 dari emiten di Indonesia," tuis Phintraco Sekuritas. 

Beberapa laporan keuangan dari bank-bank besar dijadwalkan rilis pada pekan depan, di antaranya BBCA, BBNI, BBRI, dan BRIS.

Adapun Phintraco Sekuritas memilih beberapa saham sebagai top picks pada awal pekan besok. Saham-saham tersebut meliputi sejumlah saham bank, yakni BBRI, BMRI, BBNI, dan BRIS. 

Selain itu, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan untuk trading buy pada EXCL, BBTN, dan PGAS, serta speculative buy pada MIKA.

----------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper