Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi, PT Panin Asset Management menargetkan dapat memperoleh dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tembus Rp17 triliun hingga akhir tahun 2024.
Berdasarkan laman resmi reksa dana Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Panin AM membukukan AUM sebesar Rp15,05 triliun per Desember 2023, dengan unit penyertaan reksa dana sebanyak 11,93 miliar unit.
"Untuk Panin AM target AUM 2024 adalah Rp17 triliun untuk reksa dana dan KPD," ujar Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto kepada Bisnis, dikutip Jumat, (19/1/2024).
Dia mengatakan, Panin AM juga tengah mempertimbangkan peluang untuk memperluas cakupan bisnis ke produk investasi berbasis kolektif dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Sebagaimana diatur dalam Pasal 137 Ayat 3 UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), manajer investasi atau manajer investasi syariah sudah diperbolehkan untuk mendirikan DPLK.
Adapun, pada aturan sebelumnya yakni UU Nomor 11 Tahun 1992, hanya bank dan perusahaan asuransi jiwa yang diperbolehkan mendirikan DPLK.
Baca Juga
"Aturan jika MI boleh menjalankan DPLK adalah peluang yang bagus bagi MI untuk memperluas bidang usahanya. Diharapkan bisa ada peraturan teknis secepatnya," ujarnya.
Selain itu, OJK juga merilis aturan baru, yakni Peraturan OJK No. 27/2023 tentang Penyelenggaraan Usaha Dana Pensiun. Pada aturan itu, disebutkan bahwa perusahaan DPPK memungkinkan untuk mengalihkan aset investasinya kepada manajer investasi.
Menurut Rudiyanto, peluang pengalihan aset DPPK ke manajer investasi merupakan peluang baru yang bisa berdampak positif terhadap kinerja perusahaan dan industri. Sebagai gambaran, aset investasi DPPK gabungan menurut data OJK hingga akhir November 2023 mencapai Rp222,08 triliun.
“Sangat dinantikan untuk Panin AM, karena kami berminat untuk menjadi salah satu penyelenggara, tapi masih menunggu aturan teknis detailnya,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, OJK mencatat AUM industri reksa dana tembus Rp504,94 triliun per Desember 2023. Dana kelolaan itu naik 1,74% secara month-to-month (mtm) dari posisi November 2023 sebesar Rp496,27 triliun.
Sementara itu, secara year-to-date (ytd) dana kelolaan industri reksa dana turun 1,51% dari posisi Rp512,70 triliun pada Januari 2023.
Sepanjang tahun 2023, AUM reksa dana industri mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, dengan level tertinggi menyentuh Rp520,1 triliun pada Juli 2023, dan level terendahnya di Rp496,27 triliun pada November 2023.