Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penjual perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) disebut menjadi emiten paling mendapatkan sentimen dari momentum Tahun Baru Imlek.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto menyebutkan emiten HRTA akan mungkin mendapatkan efek dari sentimen imlek karena adanya tradisi memberikan angpao dalam bentuk emas.
“Mungkin ada kenaikan permintaan karena beberapa orang memiliki tradisi seperti memberikan angpao dalam bentuk emas namun hal itu hanya dilakukan sebagian kecil kelompok masyarakat,” kata William kepada Bisnis, Jumat (19/1/2024).
Menurut William, secara teknikal saham HRTA menarik untuk diperhatikan. HRTA memiliki support di level Rp342 dan resistance di posisi Rp418.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham HRTA naik 2,21% atau 8 poin ke level Rp370 per saham. Sepanjang perdagangan saham HRTA bergerak di posisi Rp360-Rp374. Adapun secara year to date, saham HRTA telah naik 6,32%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1,70 triliun, HRTA memiliki PER sebesar 4,92 kali dan PBVR sebesar 0,89 kali.
Sebelumnya, HRTA bersama BMR melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ekspor Perhiasan Emas dengan jumlah pemesanan 500 kg emas dalam jangka waktu 3 bulan sejak 15 Desember sampai dengan 15 Maret 2024 atau sampai dengan jumlah total pemesanan terpenuhi.
Baca Juga
Nilai transaksi untuk kerja sama tersebut diperkirakan sebesar US$30,02 juta atau setara dengan Rp465,21 miliar. HRTA juga tercatat telah menambah tujuan ekspor perhiasan ke Uni Emirat Arab serta memperpanjang kontrak ekspor perhiasan ke India.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan HRTA berhasil memperpanjang kontrak ekspor dengan LP Commodities Pte Ltd (LPCPL) mulai 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023, melanjutkan kerja sama sejak 25 Mei 2023.
“Dengan perpanjangan kontrak kerja sama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6% akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir tahun 2023,” katanya.
Sandra menyatakan bahwa keberlanjutan ekspor perhiasan memberikan dampak positif pada pertumbuhan laba, terutama di kuartal keempat tahun 2023. Dia optimis bahwa aktivitas ekspor akan semakin mendorong pertumbuhan bisnis HRTA pada tahun 2023.
Hingga September 2023, ekspor perhiasan emas telah menyumbang sekitar 39% atau setara dengan 3,63 ton terhadap total volume penjualan emas HRTA dalam satuan emas murni.
HRTA sendiri adalah pemain utama dalam industri perhiasan emas dan emas batangan di Indonesia. HRTA memiliki bisnis yang terintegrasi, mulai dari 4 pabrik (manufaktur), pabrik pemurnian logam berharga (refinery), penjualan grosir (wholesaler), penjualan eceran (retail) serta kanal e-commerce serta aplikasi emaskita.id dan jaringan gadai emas.