Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Rekomendasi Saham Emas jelang Imlek, ANTM-MDKA Bisa Cuan

Sejumah emiten emas menarik dicermati jelang perayaan Imlek dan kuatnya harga emas di atas US$2.000.
Antam meluncurkan emas batangan tematik seri Imlek tahun 2024 Masehi/2575 Kongzili dengan desain tiga dimensi (3D) shio naga.
Antam meluncurkan emas batangan tematik seri Imlek tahun 2024 Masehi/2575 Kongzili dengan desain tiga dimensi (3D) shio naga.

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi perekonomian China yang melemah dapat menghambat peluang permintaan emas jelang perayaan Imlek. Di sisi lain, sentimen dari The Fed masih akan mendominasi pergerakan emas sepanjang 2024. 

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menjelaskan momentum Imlek seharusnya dapat mendorong permintaan emas, namun kondisi ekonomi China yang melemah membuat permintaan emas tidak akan banyak mendongkrak harga. 

“Jadi permintaan emas dari China ada kenaikan menjelang imlek, tapi tidak besar. Yang makan emas dunia adalah bank sentral,” kata Kiswoyo kepada Bisnis, Jumat (19/1/2024). 

Lebih lanjut, Kiswoyo mengatakan fluktuasi harga emas saat ini sedang tinggi, terlebih terdapat sentimen penurunan suku bunga oleh The Fed. Kiswoyo mengatakan setidaknya The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali dan diprediksi mulai kuartal III/2023 membuat harga emas bergejolak. 

Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan dari sisi harga emas global, saat ini pergerakan komoditas emas masih berada pada fase uptrend. Namun dalam jangka pendek masih akan menguji kembali rentang US$1.974 hingga US$2.011. 

“Dalam jangka pendek kami perkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya untuk menguji kembali rentang area 1974-2011, namun dalam time frame yang lebih besar pergerakan komoditas emas masih berada pada fase uptrendnya,” katanya. 

Berdasarkan data Bloomberg pukul 17.51 WIB, harga kedua jenis emas yaitu comex dan spot terpantau kompak menguat. Emas comex terpantau naik 0,48% atau 9,70 poin ke posisi US$2.031 per troy ounce, sementara itu emas spot nak 0,32% ke level US$2.029 per troy ounce. 

Fluktuasi harga emas global tentu saja mempengaruhi kinerja emiten emas. Setidaknya hal tersebut tercermin pada kinerja saham hari ini. Mayoritas saham emas berhasil parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. 

Saham-saham yang menghijau adalah HRTA di posisi Rp370 per saham atau naik 2,21%, ARCI di level Rp378 per saham dengan kenaikan sebesar 1,61%, ANTM terapresiasi 1,54% ke posisi Rp1.645 per saham serta MDKA di level Rp2.700 atau menguat 1,12%. 

Sementara saham emas yang parkir merah adalah BRMS dan UNTR dengan penurunan masing-masing sebesar 1,19% dan 0,10%. Kemudian saham stagnan hanya PSAB dan AMMN. 

Kiswoyo mengatakan emiten yang menarik untuk diperhatikan adalah emiten Boy Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA). Menurut Kiswoyo, MDKA masih memiliki cadangan emas yang besar dan membutuhkan belanja modal yang jumbo. Terlebih, belanja modal juga akan disalurkan ke anak usahanya PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA). 

“Laporan keuangan MDKA di akhir tahun seharusnya bisa positif dan bisa membagikan dividen,” kata Kiswoyo. 

Secara teknikal, rekomendasi saham MDKA adalah buy on weakness. MDKA memiliki support di level Rp2.500 dengan resistance di Rp3.000 per saham. Jika MDKA menembus level Rp3.000 maka dapat naik ke atas level Rp4.000. 

Terpisah, Herditya merekomendasikan beberapa saham emas yang menarik untuk dilirik secara teknikal yaitu ANTM, MDKA, ARCI, HRTA. 

Herditya menyematkan buy on weakness untuk saham MDKA dan ANTM. MDKA memiliki target harga di rentang Rp2.840-Rp3.000 dan ANTM di level Rp1.740 hingga Rp1.830. 

Sementara itu untuk ARCI dan HRTA, rekomendasinya adalah speculative buy dengan target harga ARCI di level Rp390 hingga Rp404 dan HRTA di posisi Rp390 hingga Rp442. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper