Bisnis.com, JAKARTA -- Pemegang lisensi bursa kripto Hong Kong, HashKey Group, mengumumkan mengumpulkan Rp1,56 triliun atau sekitar US$100 juta dari sejumlah investor pada putaran pendanaan terbaru. Suntikan ini sekaligus membuat perusahaan berstatus unicorn karena telah memiliki valuasi US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,7 triliun.
Dikutip dari Bloomberg Selasa (16/1/2024), HashKey menyebutkan dana jumbo yang baru diperoleh ini akan digunakan untuk membangun ekosistem web3 serta produk berlisensi di Hong Kong.
Web3 adalah istilah umum untuk teknologi, seperti blockchain, yang mendesentralisasi kepemilikan dan kontrol data di internet. Dengan teknologi Web 3.0, akan terjadi pergeseran paradigma menjadi baca/tulis/miliki, di mana para pembuat data memiliki dan mengontrol data mereka sendiri dan memiliki hak yang lebih besar untuk menentukan bagaimana data tersebut digunakan dan dikelola. Teknologi Web 3.0 menyediakan beberapa mekanisme sehingga pengguna akhir tidak hanya menjadi pelanggan, tetapi juga menjadi pemegang saham dan partisipan
Sementara itu, sumber Bloomberg menyebut OKX Ventures, sayap investasi dari bursa aset digital OKX menjadi salah satu investor utama dalam putaran injeksi modal ini. Meski demikian, ketika dilakukan konfirmasiperwakilan di OKX dan HashKey menolak berkomentar.
Aktivitas HashKey meliputi platform perdagangan, pendanaan ventura, dan manajemen aset di Hong Kong dan Singapura. Ini adalah salah satu dari sejumlah bisnis kripto yang berupaya menempatkan Hong Kong sebaagai pusat aset digital.
Bloomberg News melaporkan pada bulan Mei bahwa HashKey sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan US$100 juta hingga US$200 juta sehingga membuat valuasi perusahaan di atas US$1 miliar.
Baca Juga
Meski raihan pendanaan bagi HashKey memberi kabar gembira, Bloomberg mencatat secara keseluruhan minat investasi untuk startup Crypto merosot. Penyebab utamanya, kehancuran pasar pada tahun 2022 dan kebangkrutan seperti runtuhnya bursa FTX.
Meski demikian, dalam beberapa waktu terakhir harga koin kripto kembali bangkit tersulutu diizinnya perdagangan ETF Bitcoin Spot di bursa AS. Pemulihan ini sekaligus diharapkan membawa minat perusahaan modal ventura untuk melakukan injeksi.
Sementara itu, Hong Kong telah meluncurkan payung peraturan aset virtual khusus sejak Juni tahun lalu. Payung regulasi ini sebagai bagian dari upaya memulihkan kejayaannya kawasan ini sebagai pusat aset keuangan digital.
Di bawah aturan tersebut, investor ritel dapat memperdagangkan token besar seperti Bitcoin dan Ether di bursa berlisensi. OSL dan HashKey Exchange milik BC Technology Group Ltd. adalah satu-satunya platform dengan izin kripto Hong Kong saat ini.
Sementara itu, HashKey Exchange telah memiliki 155.000 pengguna terdaftar sejak memulai layanan perdagangannya untuk investor ritel pada akhir Agustus 2023 lalu. Penyedia data, CoinMarketCap, memperkirakan volume perdagangan spot HashKey Exchange sekitar US$16 juta dalam 24 jam hingga pukul 10:10 Selasa di Singapura. Bandingkan dengan US$14 miliar di Binance, platform kripto terbesar di dunia.
HashKey dimulai pada tahun 2018 sebagai investor awal di Ethereum, yang sekarang menjadi salah satu koin paling berharga. Chairman HashKey, Xiao Feng, memulai investasi blockchain saat dia bekerja di konglomerat mobil-menjadi-energi Tiongkok, Wanxiang Group.