Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Emiten Laporkan Serapan Dana IPO, Masih Belum Maksimal?

Analis melihat serapan dana IPO oleh emiten di pasar modal hingga akhir 2023 masih belum maksimal.
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten memaparkan hasil serapan dana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per akhir 2023. Analis melihat serapan dana IPO oleh emiten-emiten di pasar modal belum maksimal saat ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan laporan serapan anggaran ini menjadi katalis positif bagi emiten-emiten di pasar modal. Hal ini karena dana IPO tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. 

Akan tetapi, Nico mencatat serapan dana IPO oleh emiten di pasar modal dalam beberapa waktu terakhir kurang maksimal. 

"Serapan anggaran dalam beberapa kurun waktu terakhir tidak begitu maksimal karena situasi dan kondisi global yang memang penuh dengan ketidakpastian. Mulai dari inflasi, tingkat suku bunga hingga geopolitik," kata Nico, dihubungi Selasa (16/1/2024). 

Oleh sebab itu, kata Nico, momentum memainkan peranan yang sangat penting saat ini dalam menggunakan serapan anggaran IPO tersebut. Sehingga anggaran tersebut dapat dimaksimal untuk mengakselerasi kinerja dari emiten tersebut disaat moment yang tepat. 

Adapun Nico menuturkan saat ini pasar berharap serapan dana IPO ini mampu mendorong ekspansi bagi emiten, yang memberikan dampak positif bagi kinerja emiten di masa yang akan datang. 

"Tentu ini akan memberikan kabar baik bagi pelaku pasar dan investor," tuturnya. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, beberapa emiten telah merealisasikan dana IPO mereka. Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan hasil perolehan IPO terbesar di BEI yakni Rp21,3 triliun, telah menyerap dana IPO sebesar Rp11,98 triliun hingga akhir Desember 2023.

Dengan realisasi tersebut, maka sisa dana hasil penawaran umum BUKA adalah sebesar Rp9,33 triliun.

Selain BUKA, emiten teknologi lainnya yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga melaporkan hasil realisasi penggunaan dana IPO. Dengan raihan dana IPO sebesar Rp13,57 triliun pada 30 Maret 2022, maka GOTO telah menggunakan dana IPO sebesar Rp10,45 triliun.

Emiten yang dipimpin Patrick Walujo ini telah menggunakan 76,98% dana IPO perseroan. Penggunaan dana IPO GOTO paling besar digunakan untuk penyertaaan kepada PT Tokopedia yakni sebesar 4,07 triliun. 

Posisi kedua penggunaan dana IPO GOTO ialah untuk modal kerja yang senilai Rp3,67 triliun dan kemudian untuk penyertaan di PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay yakni sebesar Rp2,15 triliun.

------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper