Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten di pasar modal mulai melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Analis melihat pelaporan penggunaan dana IPO ini belum akan mendorong kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan baru-baru ini sejumlah emiten seperti MTEL, BUKA, AMMN, hingga GOTO telah melaporkan realisasi penggunaan dana IPO ke BEI. Dia melihat laporan ini masih berpengaruh minor ke kinerja IHSG pada 2024.
"Secara performa, IHSG masih volatil dengan kinerja year to date turun 0,90%," kata Miftahul dihubungi, Selasa (16/1/2024).
Meski demikian, lanjut Miftahul, nilai realisasi dana IPO oleh beberapa emiten khususnya yang digunakan untuk ekspansi bisnis bisa membawa optimisme pasar dalam jangka pendek. Sementara itu, dalam jangka panjang realisasi penggunaan dana IPO menurutnya harus tercermin dalam kinerja emiten tersebut jika ingin diapresiasi lebih oleh market.
"Kami sendiri berharap dengan besarnya dana IPO yang didapatkan oleh beberapa emiten, bisa mendongkrak kinerja di periode mendatang," ujar Miftahul.
Menurutnya, dengan kinerja emiten baru yang mulai terdongkrak dapat membuat sahamnya di market bisa lebih diapresiasi lagi.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, beberapa emiten telah merealisasikan dana IPO mereka, seperti emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel. MTEL telah merealisasikan dana hasil penawaran umum atau IPO sebesar Rp18,46 triliun atau telah mencapai 100% hingga akhir Desember 2023.
Rinciannya, sebesar Rp16,61 triliun telah digunakan untuk belanja modal anorganik, dari rencana Rp16,61 triliun atau dengan kata lain telah digunakan seluruhnya.
Lalu, sebesar Rp1,84 triliun telah digunakan untuk modal kerja. Jumlah tersebut sesuai dengan rencana Rp1,84 triliun atau telah digunakan seluruhnya.
Lalu, emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) telah menyerap dana IPO sebesar Rp11,98 triliun hingga akhir Desember 2023, dari hasil penawaran umum sebesar Rp21,3 triliun.
Dengan realisasi tersebut, maka sisa dana hasil penawaran umum BUKA adalah sebesar Rp9,33 triliun.
Selain BUKA, emiten teknologi lainnya yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga melaporkan hasil realisasi penggunaan dana IPO. Dengan raihan dana IPO sebesar Rp13,57 triliun pada 30 Maret 2022, maka GOTO telah menggunakan dana IPO sebesar Rp10,45 triliun.
Emiten yang dipimpin Patrick Walujo ini telah menggunakan 76,98% dana IPO perseroan. Penggunaan dana IPO GOTO paling besar digunakan untuk penyertaaan kepada PT Tokopedia yakni sebesar 4,07 triliun.
Posisi kedua penggunaan dana IPO GOTO ialah untuk modal kerja yang senilai Rp3,67 triliun dan kemudian untuk penyertaan di PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay yakni sebesar Rp2,15 triliun.