Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah obligasi korporasi akan segera jatuh tempo dalam waktu dekat atau pada kuartal I/2024, dengan total nilai Rp9,79 triliun. Beberapa obligasi yang akan segera jatuh tempo tersebut yaitu yang diterbitkan oleh BFIN, TBIG hingga MDKA.
Mengacu data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten terafiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) memiliki jatuh tempo obligasi terdekat yaitu pada 7 Februari 2024.
Efek tersebut terdaftar dengan nama Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2023 Seri A dengan nilai Rp617 miliar. Tingkat kuponnya sebesar 6,25%.
Selanjutnya, PT Sinar Mas Multifinance memiliki Obligasi Berkelanjutan III Sinarmas Multifinance Tahap I Tahun 2023 Seri A yang akan segera jatuh tempo pada 17 Februari 2024. Obligasi itu memiliki tingkat kupon fixed sebesar 7,5%.
Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) juga akan memasuki jatuh tempo obligasi pada 27 Februari 2024. Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap VI Tahun 2023 senilai Rp2,48 triliun memiliki tingkat kupon sebesar 6,125%.
Tak hanya itu, obligasi PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga akan jatuh tempo pada 15 Maret 2024. Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 senilai Rp2,5 triliun memiliki bunga 6,5%.
Baca Juga
Adapun, beberapa obligasi korporasi yang akan segera jatuh tempo lainnya yaitu PT Federal International Finance pada 5 Maret 2024, PT Surya Artha Nusantara Finance pada 26 Maret 2024, dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia pada 31 Maret 2024.
Diberitakan sebelumnya, Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan nilai jatuh tempo obligasi korporasi mencapai Rp150,5 triliun pada 2024. Pefindo memproyeksikan penerbitan obligasi 2024 akan lebih dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan meningkatnya nilai surat utang yang jatuh tempo.
Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto mengatakan ekspektasi risiko gagal bayar pada 2024 akan lebih baik daripada tahun lalu, dengan asumsi ketidakpastian mereda dan suku bunga diturunkan. Selain itu, kebutuhan pembiayaan kembali (refinancing) juga akan meningkat seiring banyaknya obligasi jatuh tempo.
"Kebutuhan refinancing di tahun ini akan meningkat seiring dengan nilai surat utang korporasi yang jatuh tempo diperkirakan akan dapat mencapai Rp150,5 triliun atau 18,6% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp126,9 triliun," ujarnya kepada Bisnis dikutip Senin, (15/1/2024).
Secara terperinci, obligasi dengan peringkat AAA akan banyak jatuh tempo pada 2024, dengan nilai Rp69,84 triliun atau sekitar 46,4% dari total nilai jatuh tempo. Diikuti peringkat A dan AA masing-masing sebesar Rp32,48 triliun dan Rp30,06 triliun.
Adapun, peringkat BBB ke bawah nilainya cenderung lebih kecil di bawah 10 triliun, di antaranya yaitu BBB sebesar Rp7,86 triliun, BB sebesar Rp1,50 triliun, dan CCC senilai Rp1,36 triliun.
Daftar Obligasi Jatuh Tempo Kuartal I/2024:
1. PT BFI Finance Tbk. (BFIN): Rp617 miliar (7 Februari 2024)
2. PT Sinar Mas Multifinance: Rp42,7 miliar (17 Februari 2024)
3. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG): Rp2,48 triliun (27 Februari 2024)
4. PT Federal International Finance: Rp1,03 triliun (5 Maret 2024)
5. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Rp2,5 triliun (15 Maret 2024)
6. PT Surya Artha Nusantara Finance: Rp350 miliar (26 Maret 2024)
7. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia: Rp2,76 triliun (31 Maret 2024)
------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.