Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBCA, BBRI, BMRI Tembus Rekor ATH Baru, IHSG Hijau

IHSG ditutup menguat seiring dengan kenaikan saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, BBCA, dan BBRI.
IHSG ditutup menguat seiring dengan kenaikan saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, BBCA, dan BBRI. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG ditutup menguat seiring dengan kenaikan saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, BBCA, dan BBRI. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,29% ke level 7.241,13 pada perdagangan Jumat (12/1/2024). Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BMRI, BBCA, dan BBRI ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 21,17 poin dan sempat mencapai level tertinggi pada 7.271 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.205.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp11.388 triliun. Terdapat 228 saham menguat, 281 saham berakhir di zona merah, dan 257 saham stagnan.

Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar besar atau big caps hari ini ditutup menguat dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,74% ke level Rp5.850, yang merupakan level ATH baru. Lalu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,31% ke level Rp9.700, dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga naik 1,94% ke level Rp6.575 yang juga merupakan level ATH baru. 

Selain saham-saham perbankan tersebut, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga naik 0,34% ke level Rp7.325 dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,50% ke level Rp4.010.

Sementara itu, beberapa saham seperti BREN, AMRT, dan TPIA turun ke zona merah. Masing-masing saham tersebut turun 6,93%, 2,58%, dan 4,04% hari ini.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan dari regional, sentimen berasal dari pernyataan Chinese Vice Premier, He Lifeng jika Pemerintah China tengah berupaya mempermudah perusahaan asing untuk berinvestasi di pasar modal. Kondisi ini memicu kekhawatiran capital outflow dari pasar modal Indonesia. 

Meski demikian, di sisi lain, upaya Pemerintah China tersebut juga dapat memperbesar akses perusahaan China ke pasar modal Indonesia. 

Sentimen lain dari China kinerja ekspor naik 1,7% yoy dan impor naik 0,3% month to month, diperkirakan membaik di Desember 2023.

Kondisi di atas membangun keyakinan perbaikan kinerja ekspor Indonesia di Desember 2023 yang dijadwalkan rilis pada awal pekan depan Senin (15/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper