Bisnis.com, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) resmi mendirikan perusahaan di bidang pengoperasian pembangkit tenaga listrik, yakni PT Berkah Renewable Energi Nusantara.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu menyampaikan perseroan bersama dengan anak usahanya, PT Usaha Era Pratama telah menandatangani pendirian PT Berkah Renewable Energi Nusantara yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur pada 5 Januari 2024.
“Maksud dan tujuan dari PT Berkah Renewable Energi Nusantara adalah bergerak di bidang pengoperasian pembangkit tenaga listrik, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan penyediaan energi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (9/1/2024).
Suresh Vembu menyatakan bahwa transaksi ini bukan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK No.17/POJK.04/2020 tentang transaksi material, dan merupakan transaksi afiliasi.
Pembentukan anak usaha baru ini semakin memperkuat komitmen AKRA yang sepanjang tahun ini membidik pertumbuhan laba bersih hingga 15% secara year-on-year (YoY).
Kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) menjadi amunisi baru AKRA untuk menatap 2024. Kontribusi pendapatan dari JIIPE tumbuh signifikan bagi perseroan pada tahun 2023 seiring dengan meningkatkan investasi kawasan industri tersebut.
Baca Juga
Investasi di kawasan JIIPE diketahui telah menyentuh Rp52 triliun hingga Desember 2023 atau sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik pada 2021 lalu. JIIPE merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang digarap oleh ARKA bersama Pelindo.
Pemerintah sendiri menargetkan untuk investasi asing di JIIPE dapat mencapai sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp250 triliun. Namun, bukan hanya JIIPE, AKRA pun agresif untuk memperluas operasional bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Perseroan mencanangkan bisnis perdagangan dan distribusi dapat tumbuh 6% - 8% YoY. Hal ini didasari permintaan biosolar dan BBM yang diperkirakan tumbuh di wilayah-wilayah utama, termasuk Indonesia timur sementara permintaan bahan kimia dasar akan didorong oleh smelter.
AKRA tercatat meraih laba bersih sebesar Rp1,71 triliun sampai dengan kuartal III/2023 atau naik 9,36 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada periode ini, laba per saham juga naik dari Rp79,23 menjadi Rp86,65 per kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023 yang tidak diaudit, AKRA membukukan pendapatan penjualan secara konsolidasi sebesar Rp29,97 triliun. Jumlah ini melemah 13,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp34,58 triliun.
Perinciannya, pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami penurunan sebesar 15,66% YoY menjadi Rp27,91 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa logistik pelabuhan dan transportasi mengalami peningkatan 19,13% YoY menjadi Rp669,5 miliar. Adapun pendapatan dari kawasan industri tembus Rp761,57 miliar atau melesat 898,14% secara tahunan.
Meski total pendapatan melemah, AKRA mampu memperkecil beban pokok penjualan dan pendapatan hingga 14,39% YoY menuju angka Rp27,1 triliun. Alhasil laba bruto yang dibukukan perseroan mencapai Rp2,87 triliun, naik 5,56% YoY.