Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan rights issue pada pekan ini, Jumat (12/1/2024).
Dalam pengumumannya, Wijaya Karya akan menggelar RUPSLB pada 12 Januari 2024 di WIKA Tower 2 Ruang Serbaguna Lt.17 Jl. D.I Panjaitan Kav.9-10, Jakarta Timur.
Total, ada dua agenda yang akan dibahas. Agenda pertama terkait persetujuan atas Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Kedua, persetujuan perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan.
Sebagaimana diketahui, WIKA akan menggelar aksi rights issue sebagai skema masuknya Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6 triliun. Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak 92,23 miliar saham seri B dengan nominal Rp100 per saham.
Dalam prospektusnya, manajemen emiten BUMN Karya tersebut menyatakan bahwa berdasarkan RAPBN 2024 perseroan telah disetujui meraih PMN sebesar Rp6 triliun dengan target pencairan dilakukan paling lambat pada kuartal I/2024.
“Oleh karenanya perseroan berencana melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu [PMHMETD],” tulis manajemen WIKA dalam prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (8/1/2024).
Baca Juga
Manajemen Wijaya Karya menjelaskan bahwa aksi korporasi tersebut sejalan dengan upaya perseroan yang bermaksud melakukan restrukturisasi, dengan melakukan delapan stream penyehatan keuangan.
Delapan stream itu adalah restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan pencairan piutang, dan asset recycling sesuai model bisnis.
Selain itu, perseroan akan mengimplementasikan pemfokusan portofolio orderbook, efisiensi biaya operasional, penurunan saldo supply chain financing dan penguatan struktur permodalan sesuai dengan apa yang sudah disetujui dalam RUPSLB pada 13 Oktober lalu.
Di sisi lain, WIKA juga diamanatkan untuk menyelesaikan proyek strategis nasional dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di antaranya pembangunan proyek jalan tol, sistem penyediaan air minum, bendungan, pembangkit listrik, dan pembangunan smelter.
“Dalam rangka merealisasikan pembangunan proyek-proyek strategis tersebut perseroan membutuhkan tambahan pendanaan untuk memperkuat struktur permodalan yang salah satunya melakukan PMHMETD,” tulis manajemen WIKA.