Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen: BUMN Sakit Wajib Transformasi dalam 9 Bulan atau Tutup!

Kementerian BUMN mengawasi sejumlah BUMN yang sakit dan memberi waktu selama 9 bulan untuk transformasi atau terancam ditutup.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023). Rapat tersebut menyetujui penyesuaian rencana kerja dan anggaran (RKA) Kementerian BUMN Tahun 2024 dengan pagu anggaran sebesar Rp308,016 miliar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023). Rapat tersebut menyetujui penyesuaian rencana kerja dan anggaran (RKA) Kementerian BUMN Tahun 2024 dengan pagu anggaran sebesar Rp308,016 miliar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengancam bakal menutup sejumlah BUMN sakit jika tak mampu bertransformasi dalam kurun 9 bulan ke depan.

Wamen yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, BUMN harus memiliki semangat untuk memastikan perusahaan berjaya dan bertahan dalam jangka panjang.

“Itu ancamannya jelas kalau tidak berhasil transform ya tutup. Jadi ini tidak ada pilihan, harus transform dan transformnya harus fundamental mulai dari on farm, off farm, distribution, logistics, sampai trading semua harus ditransformasi semua,” kata Tiko di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Mengingat pihaknya hanya memiliki waktu 9 bulan untuk ‘bersih-bersih’ BUMN, dia menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan BUMN yang ada agar tidak menimbulkan masalah baru pada pemerintahan selanjutnya.

“Jadi memang tugas saya beresin perusahaan dan ini harus beres di tangan saya. Ini nggak ada pilihan, saya nggak mau ini tidak beres di sembilan bulan ini, saya nggak mau ninggalin masalah ke periode berikutnya,” ujarnya.

Terkait komitmen Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memangkas perusahaan pelat merah hingga berjumlah di bawah 40 BUMN pada 2024, Tiko menuturkan bahwa pihaknya akan terus memantau kinerja perusahaan selama 9 bulan ke depan.

Jika masih ada perusahaan yang tak mampu bertransformasi, pihaknya tidak segan-segan untuk kembali melakukan penutupan BUMN.

“Kalau bisa diperbaiki, tapi [kalau] nggak bisa ditransform kita akan tambah penutupan lagi. Tapi kita akan lihat sampai sembilan bulan ini seperti apa,” jelasnya.

Menurut catatan Bisnis, Sabtu (30/12/2024), Kementerian BUMN telah melakukan sederet aksi korporasi sebagai langkah transformasi, seperti holdingisasi, merger, klasterisasi, perampingan, hingga penanganan BUMN bermasalah.

Adapun, jumlah BUMN saat ini hanya tersisa 45 perusahaan. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode Oktober 2023 yang tercatat sebanyak 65 perusahaan dan ditargetkan terus berkurang hingga 2024.

“Saat ini, BUMN di bawah kami ada 45 BUMN dan target akhir kami berjumlah di bawah 40 BUMN yang di klasterisasi ke dalam 12 klaster,” ujar Tiko dalam siaran pers, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper