Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) tengah menjajaki sederet proyek strategis nasional (PSN) usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (5/1/2024). Dalam menggarap proyek tersebut, ASLI menggandeng berbagai pihak seperti BUMN Karya hingga Grup Salim.
Direktur Utama ASLI, Sudjatmiko mengatakan salah satu proyek strategis yang tengah dikerjakan yakni proyek jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Sudah ada kontrak di IKN. Terutama di jalan tol dari Balikpapan ke IKN itu sudah dari tahun kemarin. Nilai kontraknya sekitar baru Rp30 miliar,” ujar Sudjatmiko di Gedung BEI, Jumat, (5/1/2024).
Dia mengatakan, ASLI juga menggandeng berbagai mitra strategis baik dari pemerintah, BUMN, hingga perusahaan swasta untuk mengembangkan proyek-proyek perseroan.
"Pertama Kementerian PUPR, yang kedua perusahaan-perusahaan asing. Seperti Sino, Shimizu, Obayashi seperti itu. Lalu ada juga BUMN Karya seperti Hutama karya, terus WIKA dan ADHI," jelasnya.
Untuk mitra di perusahaan swasta, ASLI menggandeng Grup Salim yakni PT Besland Pertiwi untuk menggarap proyek jembatan penghubung KM 71 Tol Cipularang, Kota Bukit Indah. Kemudian Grup Sinarmas juga merupakan mitra strategis ASLI untuk mengembangkan flyover di Deltamas, Cikarang.
Baca Juga
Adapun sejumlah proyek nasional seperti pembangunan jembatan South City Pondok Cabe, flyover Pasir Gombong Gikarang, pembangunan jembatan Asulait II di Kabupaten Bellu, NTT, Jembatan Overpass Antelope, Kantor Operasional Cikunir, Kedubes Australia, Gerbang Tol Kebon Bawang, proyek APBD Jawa Barat serta jalan tol Serang Panimbang telah dikerjakan oleh ASLI.
Selain itu ASLI juga tengah menyelesaikan pembangunan jembatan lengkung Pacongkang kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, serta flyover Boulevard Kota Deltamas.
Mengacu prospektus IPO, emiten berkode ticker ASLI ini menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham baru atau setara 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan nilai penawaran Rp100 per saham, maka ASLI akan memperoleh dana segar maksimal sebesar Rp125 miliar.
Rencana penggunaan dana yang didapat dari IPO ini sekitar 66,35% atau Rp82,93 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal ke anak usaha. Rinciannya, sebesar 56,25% pada anak perusahaan PT Bumi Prima Konstruksi, untuk pembelian alat berat berupa Rotary Drilling Rig, Mobile Crane, Crawler Crane, Foco Crane Trailler dan Dolly Trailler Truck.
Selanjutnya, PT Manyar Perkasa Mandiri mendapatkan setoran modal sebesar 43,75% atau untuk pembelian mesin produksi batching plant.
Sementara itu, sisanya sekitar 33,65% akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.