Bisnis.com, JAKARTA – IKN Nusantara membuat para pemilik emiten properti seperti Aguan pemilik PANI hingga Muktar Widjaja pemilik BSDE ikut berinvestasi, menaruh perhatian penuh kepada kawasan tersebut.
Dalam naungan Konsorsium Nusantara yang dipimpin Aguan, beberapa nama taipan properti, mulai dari Anthony Salim (Salim Group), Muktar Widjaja (Sinar Mas), hingga Pui Sudarto (Pulau Intan) berencana menyuntikkan modal ke IKN.
Total nilai investasi yang digulirkan oleh konsorsium Nusantara khusus pada proyek mixed used development berupa mal, hotel dan perkantoran di IKN dilaporkan mencapai Rp20 triliun. Salah satu proyek yang sedang digarap adalah Hotel Nusantara dengan progres mencapai 35%.
Selain menggarap Hotel bintang 5 pertama di IKN, Konsorsium Nusantara juga dilaporkan berencana menggarap proyek kebun raya (botanical garden). Dengan demikian, total nilai investasi yang diguyurkan oleh Aguan Cs di IKN dilaporkan mencapai Rp40 triliun.
Berikut daftar emiten properti yang ikut dalam pembangunan IKN Nusantara:
1. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI)
Baca Juga
Emiten properti kongsi Aguan dan Grup Salim ini akan menggelontorkan investasi senilai Rp50 miliar untuk mengembangkan proyek perhotelan di IKN Nusantara.
Investasi yang dilakukan PANI tersebut dalam bentuk penyertaan saham minoritas melalui perusahaan asosiasi, yakni PT Kusuma Putra Alam (KPA) sebesar Rp50 miliar. Adapun, KPA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estat, perhotelan, dan pariwisata.
“Investasi yang dilakukan oleh PANI pada KPA sebesar Rp50 miliar sehingga porsi kepemilikan PANI di KPA sebesar 11,12% dari total modal disetor KPA," tulis manajemen PANI dalam keterbukan informasi di laman Bursa Efek Indonesia dikutip Minggu, (24/12/2023).
KPA merupakan perusahaan yang berkedudukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dengan total modal disetor sebesar Rp450 miliar.
Adapun, ssebagai prioritas utama, saat ini KPA sedang membangun Hotel Nusantara tahap pertama dengan total 100 kamar yang ditargetkan beroperasi 7 bulan mendatang.
Manajemen PANI menyebutkan bahwa tujuan dilakukannya investasi tersebut adalah untuk ekspansi bisnis yang ujungnya memberikan nilai tambah kepada stakeholder PANI, khususnya pemegang saham pada masa mendatang.
2. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)
Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. bakal fokus menggarap kawasan terpadu di Ibu Kota Nusantara Kalimantan Timur seluas 150 hektare.
Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata mengatakan bahwa emiten dengan kode CTRA itu berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan proyek kawasan terpadu berkonsep bisnis di IKN Nusantara.
Saat ini, dia mengatakan bahwa proyek tersebut dalam tahap persetujuan kerja sama dengan pemerintah yang ditargetkan dibangun dalam waktu dekat.
“Begitu disepakati dan disetujui pemerintah ya akan jalan. Kita mesti ikut programnya pemerintah, jadi ya secepatnya sesuai pemerintah,” katanya saat acara pembangunan rumah ibadah di Citra Maja Raya Lebak Banten, akhir Oktober 2023.
Budiarsa juga menyebutkan proyek Ciputra di Nusantara pada tahap pertama akan difokuskan pada lahan seluas 150 hektare. Adapun, proyek pertama yang akan digarap di IKN rencananya berupa hotel dan MICE (meeting, incentive, conference, dan exhibition) hingga lapangan golf.
3. PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON)
PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menargetkan pembangunan mal dan hotel pada proyek superblok "Pakuwon Nusantara" di IKN bakal rampung pada 2025.
Presiden Direktur PWON, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, menuturkan bahwa pihaknya berencana untuk merampungkan dan mulai mengoperasikan hotel serta mal Pakuwon Nusantara setelah momentum hajatan politik.
“Tahap pertama [proyek Pakuwon Nusantara] kita akan selesaikan hotel dan sebagian mal tahun 2025. Jadi 2025 tuh hotel sudah 1 yang Four Points dan nanti ada mal,” kata Alexander saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, dikutip Minggu (3/12/2023).
Dia menjelaskan bahwa saat ini progres pembangunan Pakuwon Nusantara masih masuk tahap persiapan. Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk melakukan percepatan proses desain hingga konstruksi proyek tersebut.
4. PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)
PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) bakal menyusul Agung Sedayu Group, PWON dan pengembang lainnya masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). BSDE tertarik untuk membangun kawasan permukiman atau township.
Emiten properti Grup Sinar Mas ini sedang menjalin diskusi intensif dengan Otorita IKN (OIKN). BSDE telah mengajukan proposal sesuai dengan kemampuan dan pengalaman perusahaan untuk mengembangkan kawasan permukiman.
Presiden Direktur BSDE Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengatakan bahwa kini pihaknya tengah melakukan pembicaraan lanjutan dengan pihak OIKN untuk merealisasikan rencana itu.
“Kami mengajukan proposal sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kita yaitu dalam mengembangkan yang disebut adalah township atau hunian [sebagaimana] yang telah kita lakukan di BSD, Grand Wisata dan sebagainya,” tuturnya akhir November 2023.