Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham Potensi Cuan jelang Pemilu 2024

Sejumlah saham di sektor tertentu berpotensi cuan menjelang gelaran Pemilu 2024 mendatang.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subiyanto (tengah), dan Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres Perdana di Jakarta, Selasa (12/12/2023). - Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subiyanto (tengah), dan Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres Perdana di Jakarta, Selasa (12/12/2023). - Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham di sektor tertentu berpotensi cuan menjelang gelaran Pemilu 2024 mendatang. Beberapa sektor saham yang dijagokan analis yakni sektor konsumer, telekomunikasi, logistik, hingga rokok.

Adapun, sepanjang 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan 6,62% secara year-to-date (ytd) ke level 7.303,88 per Kamis, (28/12/2023). Rata-rata nilai transaksi harian saham pun tembus Rp10,75 triliun. Alhasil, pasar saham diprediksi makin semarak pada 2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan sektor konsumer, sektor telekomunikasi, serta sektor rokok bisa jadi diuntungkan dari Pemilu, hal itu mengingat Pemilu berpotensi mendorong konsumsi masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Dari sektor konsumer, Kiwoom Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk saham Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan juga Grup Mayora milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).

"Kami merekomendasikan buy untuk ICBP dengan target harga Rp12.000. Kemudian MYOR dengan target harga Rp2.700," ujar Azis kepada Bisnis, dikutip Jumat, (29/12/2023).

Selain faktor Pemilu, menurutnya sentimen lain yang memengaruhi pasar saham pada 2024 yaitu adanya estimasi penurunan suku bunga baik dari The Fed maupun Bank Indonesia (BI), serta tensi geopolitik global khususnya di Timur Tengah.

Adapun, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 88% pada Maret 2024, menurut alat CME FedWatch. Kontrak berjangka menyiratkan lebih dari 150 basis poin pelonggaran The Fed tahun depan.

Senada, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, sektor media dan telekomunikasi juga akan diuntungkan dari adanya Pemilu 2024 karena akan ada kenaikan trafik dari masyarakat yang mengikuti perkembangan politik.

"Kami merekomendasikan buy untuk saham telekomunikasi TLKM, EXCL, TOWR, dan SCMA. Investor juga perlu mencermati pada 2024 masih ada sentimen penurunan suku bunga," ujar William kepada Bisnis.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, adanya momentum Pemilu 2024 akan mendorong kenaikan saham logistik. Prospek saham logistik akan mengikuti tren positif seiring aktivitas ekonomi yang kembali pulih. 

"Transportasi dan logistik akan mengalami kenaikan, namun di beberapa main core business tertentu. Karena daya beli dan konsumsi juga berbeda ketika terjadi Pemilu. Untuk saham logistik, sejauh ini kami masih suka dengan ASSA dan SMDR," ujar Nico saat dihubungi Bisnis.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper