Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Kamis (28/12/2023). Investor yang ingin mendapatkan dividen ADRO mesti terdaftar paling lambat saat tanggal cum date dividennya.
Cum date (cumulative date) atau tanggal cum dividen adalah tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.
Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen adalah hari pertama di mana pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Biasanya, tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.
Emiten batu bara yang dinakhodai konglomerat Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai US$400 juta atau setara Rp6,20 triliun. Namun, kurs dividen baru akan ditentukan pada 2 Januari 2024.
Adaro membagikan dividen berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 14 Desember 2023. Dividen ADRO berasal dari laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.
ADRO menjadwalkan cum dividen pada Kamis, 28 Desember 2023 di pekan ini dan ex dividen pada 29 Desember 2023. Sementara itu, pembagian dividen interim dijadwalkan pada tanggal 12 Januari 2024.
Baca Juga
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menimbang rencana pembagian dividen pada tahun buku 2023 setelah tahun sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi.
Danuta Komar, Investor Relation Adaro Energy Indonesia, menyampaikan Adaro tentunya mempertimbangkan pembagian dividen setiap tahunnya, baik dividen interim maupun dividen final setelah tutup tahun buku. Namun, Adaro tidak mempunyai target tertentu terkait besaran dividen.
"Secara historis, setidaknya Adaro membagikan 40% dari laba sebagai dividen, tetapi kami tidak punya guidance pasti [terkait besaran dividen]. Untuk dividen interim belum ada keputusan. Kami juga mempertimbangkan kebutuhan belanja modal ke depan," ujarnya dalam Public Expose Live 2023, Selasa (28/11/2023).
Pada 2023, Adaro mengalolasikan belanja modal (capex) US$400 juta-US$600 juta, dan per September 2023 sudah teralisasi US$473 juta. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan realisasi US$424 pada setahun penuh 2022, karena saat ini Grup Adaro sedang mengembangkan smelter aluminium.
Smelter aluminium di Kalimantan Utara memerlukan investasi hingga US$2 miliar untuk pengembangan tahap pertama 500.000 ton per tahun yang diharapkan dapat beroperasi komersial mulai 2025.
ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.
ADRO merupakan emiten batu bara yang dikenal royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Catatan itu membuat mereka masih bertahan sebagai salah satu penghuni IDX High Dividend 20.
Pada tahun buku 2022, Adaro membagikan dividen senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.
Sebagai informasi, apabila dilihat dalam lima tahun ke belakang, dividen payout ratio ini merupakan payout ratio terkecil yang diberikan ADRO. Dividen payout ratio terbesar diberikan ADRO untuk tahun buku 2020 sebesar 99,92%.
Namun, secara nilai dividen, nilai dividen ini merupakan nilai dividen terbesar ADRO sepanjang masa, yakni dengan total US$1 miliar.
Sebelumnya, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63%.
Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.