Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin mencatatkan penurunan di bawah US$42.000 untuk pertama kalinya dalam seminggu dan reli baru-baru ini pada memecoin mulai menunjukan tanda-tanda terhenti
Mengutip Bloomberg, Rabu (27/12/2023) mata uang kripto terbesar berdasarkan nilai pasar telah menurun sebesar 4,3% menjadi US$41,656 pada Selasa (26/12) di New York.
Sementara itu, token-token lebih kecil dan kurang dikenal seperti Solana Avalanche, yang telah mengalami reli dalam beberapa minggu terakhir, turun lebih banyak dengan masing-masing mengalami penurunan lebih dari 10%.
“Ke depan, saya akan tetap berhati-hati dan bersiap menghadapi potensi volatilitas minggu ini karena arus akhir tahun, opsi dan masa berlaku yang kadaluarsa, serta lingkungan keseluruhan dengan likuiditas yang tipis karena liburan,” jelas CEO dana lindung nilai kripto AnB Investments, Jaime Baeza.
Salah satu pendiri dana lindung nilai kripto AltTab Capital Greg Moritz mengatakan bahwa hal utama yang mereka perhatikan saat ini adalah berakhirnya opsi BTC pada 29 Desember 2023.
Lanjutnya, ia berpendapat bahwa biasanya ketika melihat suatu hari dengan begitu banyak opsi yang akan kadaluarsa, maka kita memperkirakan volatilitas yang signifikan pada hari tersebut.
Baca Juga
Bitcoin sendiri telah melonjak lebih dari 150% pada 2023, di tengah optimisme Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan mereka untuk dana yang diperdagangkan di bursa yang secara langsung berinvestasi dalam aset digital.
Para investor kemudian akan mengetahui keputusan tersebut pada 10 Januari 2023, dengan apa yang dianggap hampir pasti oleh para pemain kripto bahwa keputusan akan berhasil.
Sementara itu, keuntungan terbesar belakangan ini berasal dari memecoin, seperti Dogwifhat dan token nonfungible baru, dengan banyak dari token-token tersebut melonjak lebih dari 1,000% dalam beberapa hari sementara masih diperdagangkan dengan harga pecahan sen.
Antusiasme yang berlebih kini juga mulai mereda, dengan Dogwifhat turun sekitar 30% dan Bonk turun sekitar 15%.
Berdasarkan catatan Bisnis, diketahui bahwa setidaknya terdapat tiga sentimen positif pada 2024, mulai dari suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, ETF Bitcoin dan juga Bitcoin Halving pada tahun depan.
Hal tersebut dikatakan oleh Tim riset Ajaib Sekuritas dengan proyeksi setidaknya pada semester I/2024 terdapat serangkaian berita dan peristiwa penting yang cukup padat, yang dapat mempengaruhi gerak dari aset kripto.
Setelah mengalami lonjakan lebih dari 150% pada tahun ini, optimisme yang tinggi dalam pasar kripto juga diyakini tetap kuat hingga tahun 2024-2025.