Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Hermanto Tanoko Depo Bangunan (DEPO) Pacu Gerai Baru

Emiten terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan mengoperasikan 21 gerai.
Seremoni pencatatan saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) pada 25 November 2021. Emiten terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan mengoperasikan 21 gerai. /Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) pada 25 November 2021. Emiten terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan mengoperasikan 21 gerai. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan mengoperasikan 21 gerai hingga 2026 dari saat ini 13 gerai.

Kambiyanto Kettin, Presiden Direktur Caturkarda Depo Bangunan, menyampaikan hingga saat ini perseroan telah mengoperasikan 13 toko yang tersebar di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia, seperti Kalimalang, Serpong, Sidoarjo, Malang, Bandung, Bali, Bogor, Bekasi, Lampung, Jember, Pondok Gede, Medan, dan Surabaya. Gerai terbaru atau toko ke-13 beroperasi pada November 2023 di Rajawali, Surabaya, Jawa Timur.

"DEPO saat ini tengah dalam proses pembangunan 2 toko baru, yakni di Rungkut, Surabaya dan Depok, Jawa Barat. Toko baru diharapkan akan menjadi penambahan kinerja bagi portofolio toko perseroan," paparnya dalam Public Expose, Selasa (12/12/2023).

Secara total ada 4 gerai baru yang akan dibuka pada tahun depan. Toko di Rungkut, Surabaya (7.000 m2), diharapkan beroperasi pada kuartal III/2023. Adapun, 3 gerai lainnya di Depok (8.500 m2), Palembang, dan Jakarta Selatan, yang mulai beroperasi pada kuartal IV/2024.

Dalam pipeline DEPO hingga 2026, perseroan akan membuka 4 toko lagi sehingga total mencapai 21 gerai dalam 3 tahun ke depan. Sejumlah 4 toko tersebut berlokasi di Samarinda yang diharapkan beroperasi pada 2025, serta Pekanbaru, Bali, dan Balikpapan pada 2026.

"Perseroan yakin bahwa ekspansi ini akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat, dengan menciptakan peluang pekerjaan dan memberikan akses lebih luas kepada produk berkualitas. Hal ini juga mencerminkan komitmen DEPO untuk terus berinvestasi dalam pertumbuhan dan kemajuan ekonomi di Indonesia," imbuhnya.

Dengan penambahan toko baru dan pengembangan land bank, sambung Kambiyanto Kettin, pihaknya berharap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang. Selain itu, Depo Bangunan akan meningkatkan diversifikasi suplai serta kerja sama dengan pemasok. Langkah ini diambil demi memastikan peningkatan pendapatan dari berbagai sumber lainnya.

Amanda Grace, Direktur Caturkarda Depo Bangunan, menambahkan perseroan optimistis pertumbuhan bisnis seiring dengan penambahan gerai baru. Selain itu, sektor properti diperkirakan semakin bergairah dengan insentif dari pajak dari pemerintah.

Sebagai informasi, pemerintah telah mengesahkan insentif PPN DTP melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 120/2023 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak Dan Satuan Rumah Susun Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023 per 21 November 2023.

Dalam beleid tersebut, pemerintah memberikan insentif untuk pembelian properti hingga harga Rp 5 miliar. Bagi konsumen yang akan menerima unit rumah dari Januari-Juni 2024 bakal mendapatkan insentif PPN DTP 100%. Sementara untuk konsumen yang baru menerima unit properti pada Juli hingga Desember 2024, besaran PPN DTP yang diperoleh 50%.

"Pasar properti masih sangat bagus dan berkembang terutama di luar Jawa. Meskipun ada agenda politik Pemilu 2024, sektor properti masih bertumbuh dan berimbas ke kinerja DEPO," imbuhnya.

DEPO melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2021, menambah daftar emiten terafiliasi Hermanto Tanoko di pasar saham. Komposisi pemegang saham DEPO ialah PT Tancorp Surya Sukses 23,5%, PT Buanatata Adisentosa 23,5%, Kambiyanto Kettin 22,74%, Global House International Company Limited 22%, Johnny Liyanto 0,76%, dan publik 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper