Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah di Tengah Pengumuman BI Rate, Saham ASII, BRPT, dan BBNI Ikut Terperosok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/12/2023) dengan turun ke level 7 209
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/12/2023) dengan turun ke level 7.209,61.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup melemah 0,14% atau turun 10,04 poin ke posisi 7.209,61 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 7.173—7.229.

Kapitalisasi pasar IHSG tercatat di level Rp11.631,12 triliun. Terdapat 197 saham menguat,322 saham berakhir di zona merah, dan 245 saham stagnan.

Di jajaran emiten berkapitalisasi besar, pelemahan terjadi pada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 1,33% ke level Rp5.550. Pelemahan juga terjadi pada saham BRPT dan BBNI yang masing-masing melemah 2,64% dan 0,96% ke level Rp1.475 dan Rp5.150.

Selain itu, saham TLKM dan AMMN juga turun 0,25% dan 3,08% pada penutupan perdagangan hari ini. 

Berbanding terbalik, saham BBCA BBRI, dan BMRI ditutup menguat setelah pengumuman hasil RDG BI siang ini. Saham BBCA menguat 0,27% ke level Rp9.325, BBRI naik 0,45% ke level Rp5.575, dan BMRI menguat 0,84% ke level Rp5.975.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate pada level 6%. Dengan keputusan ini, BI telah mempertahankan BI Rate pada level yang sama selama 3 bulan terakhir, atau sejak Oktober 2023.

"Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar. Pasar nampakmya juga sudah price-in hal ini dalam beberapa waktu terakhir," tulis Phintraco Sekuritas, Kamis (21/12/2023). 

Dengan demikian, saham-sama di rate-sensitive sectors seperti bank, property & real estate, dan otomotif tidak menunjukan euforia. Di samping itu, BI juga belum secara gamblang menyampaikan petunjuk terkait peluang pemangkasan BI Rate di 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper