Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tercatat menggenggam 90 proyek berjalan dengan total nilai kontrak mencapai Rp52,7 triliun.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya Rudi Purnomo menyampaikan portofolio proyek tersebut berkontribusi pada proyek strategis nasional dan pembangunan infrastruktur lainnya.
“Total proyek ini tersebar di seluruh Indonesia, tetapi proyek paling banyak berada di Pulau Jawa dan Bali,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis (21/12/2023).
Secara rinci, Waskita memiliki 41 proyek berjalan di Pulau Jawa dan Bali, kemudian disusul Sumatera sebanyak 28 proyek, Pulau Kalimantan terdapat 12 proyek, Nusa Tenggara mencapai 5 proyek, Kalimantan 3 proyek, dan Papua satu proyek.
Waskita melaporkan kontribusi segmen pembangunan infrastruktur mencapai 60%, sumber daya air sebesar 17%, pembangunan gedung mencapai 13%, serta segmen engineering-procurement-construction (EPC) bersama anak usaha sebesar 10%.
Dari sisi kinerja, Waskita tercatat membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp2,83 triliun pada kuartal III/2023. Capaian ini berbalik dari laba yang diraih perseroan pada kuartal III/2022 yakni Rp425,29 juta.
Baca Juga
Sepanjang periode Januari-September 2023, Waskita tercatat meraih pendapatan sebesar Rp7,81 triliun atau turun 24,14% YoY dari posisi sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun.
Perinciannya, pendapatan dari segmen konstruksi melemah 29,68% YoY menjadi Rp6,31 triliun, sementara pendapatan dari bunga jasa konstruksi turun 3,7% YoY menjadi Rp45,36 miliar.
Selain itu, penjualan precast tumbuh 21,95% YoY menjadi Rp372,69 miliar, diikuti pendapatan jalan tol yang mencapai Rp830,77 miliar atau naik 23,51% secara tahunan, dan pendapatan properti melemah 24,88% YoY ke Rp134,01 miliar.
Seiring dengan hal tersebut, beban pokok pendapatan yang dirangkum perseroan mencapai Rp7,04 triliun atau menurun 24,40% secara tahunan. Hal ini diakibatkan mayoritas beban pokok yang berasal dari jasa konstruksi mengalami penurunan.
Melalui perolehan pendapatan dan beban tersebut, Waskita Karya mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp773,93 miliar atau terkoreksi 21,68% dari torehan tahun sebelumnya.