Bisnis.com, JAKARTA – Aksi go private dari emiten Grup Salim, yakni PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) terus berjalan. Meski demikian, langkah delisting sukarela ini dipastikan tak berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Teranyar, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara hibrida pada Selasa (19/12/2023) mengusulkan harga penawaran tender di level Rp250 per saham. Pemegang saham secara kuorum menyetujui usulan tersebut.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan bahwa langkah delisting yang dilakukan META merupakan hal yang wajar. Perseroan beberapa waktu lalu juga sudah memberikan alasan terkait delisting tersebut.
Menurut Arjun, langkah go private yang ditempuh META tidak akan mempengaruhi IHSG ataupun sektor infrastruktur secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan META tidak masuk sebagai saham berkapitalisasi jumbo atau big caps.
“[META] bukan saham big caps dengan pengaruh besar, kapitalisasi pasarnya juga cukup kecil yakni di bawah Rp5 triliun. Jadi, emiten ini paling bisa dianggap mid-cap. Delisting ini tidak akan pengaruh ke pasar maupun sektor infrastruktur,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/12/2023).
Sementara itu, Head of Corporate Communication & CSR META Indah D.P. Pertiwi menyampaikan harga penawaran tender yang telah disetujui senilai Rp250 per saham, lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir.
Baca Juga
Dalam keterbukaan informasi terkait go private, pemegang saham pengendali META yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) akan membeli 4,49 miliar saham atau 25,35% saham yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat.
Adapun harga penawaran tender telah mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 76 POJK No.3/2021 yang menyebutkan harga penawaran tender adalah sekurang-kurangnya akan lebih tinggi dari Rp 187 yang merupakan harga rata-rata 90 hari.
“Para pemegang saham yang setuju dan ingin menjual sahamnya dapat lanjut ke tahapan tender sesuai harga yang ditawarkan,” ujar Indah.
Dengan demikian, META menjadwalkan tanggal delisting pada 17 April 2024. Sementara itu, penawaran tender saham dijadwalkan berlangsung pada 10 Januari hingga 9 Februari 2024.
Indah sebelumnya mengatakan bahwa go private META bertujuan memperkuat fundamental serta menjaga kestabilan bisnis dan keuangan grup perusahaan di berbagai sektornya.
Selain itu, ada rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar dan karakteristik usaha membutuhkan periode lebih lama untuk menghasilkan imbal balik investasi. Akibatnya, pemberian dividen kepada pemegang saham semakin lama.