Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik ke posisi 7.187 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (19/12/2023). Saham KAEF, IRRA, PEHA hingga UNDG jadi saham paling cuan.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, indeks komposit parkir di level 7.187, naik 0,96% atau 68 poin. Sepanjang perdagangan indeks sempat bergerak melemah ke posisi 7.112 hingga posisi tertinggi di level 7.187 setelah dibuka di posisi 7.119 per saham.
Adapun sebanyak 19,59 miliar saham beredar dengan transaksi mencapai Rp9,85 triliun dengan transaksi terjadi sebanyak 1,14 juta kali. IHSG ditopang oleh 304 saham naik, 228 saham turun dan 232 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.579,48 triliun.
Mayoritas indeks sektoral terpantau naik. Sektor basic materials naik 1,50%, konsumer siklikal naik 0,68%, sektor energi naik 1,06%, finance naik 0,58%, sektor kesehatan melompat 1,61%, industrial naik 0,01%, infrastruktur naik 1,65%, konsumer non siklikal naik 0,77%, sektor teknologi naik 0,60% dan transportasi naik 1,63%.
Sementara itu hanya sektor properti yang turun 0,22%.
Adapun saham yang berjejer di deretan top gainers adalah PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang naik 24,90% ke posisi Rp1.580 per saham. Disusul saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) naik 24,82% di posisi Rp855 per saham.
Baca Juga
Saham lain yang menguat adalah PT Phapros Tbk. (PEHA), PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) dan PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UNDG) masing-masing naik 23,13%, 18,80%, dan 8,86%.
Sementara itu, saham yang berada di top losers adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) dengan penurunan sebesar 17,71% ke posisi Rp1.835 per saham. Disusul saham PT paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA) yang berada di level Rp314 per saham atau turun 13,26%.
Saham lain yang melemah adalah OLIV, MKTR, RAAM, HAJJ, dan ISAP.
Sebelumnya, Head of Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan kembali konsolidatif pada kisaran 7.100 pada Selasa. Aksi jual selektif pada sejumlah saham energy dan basic materials kemungkinan masih dapat berlanjut, hal ini berpotensi menekan IHSG.
Secara umum, terdapat sikap wait and see dari pelaku pasar jelang RDG BI pada 21 Desember 2023. RDG BI diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan di level 6%. Akan tetapi, pasar berspekulasi mengenai clue peluang pemangkasan suku bunga acuan di 2024.
Secara sektoral, sejumlah saham di sektor healthcare mulai menguat signifikan ditengah peningkatan dan perkiraan peningkatan kasus baru Covid-19 jelang libur Nataru. Akan tetapi, penguatan seperti ini umumnya berlangsung singkat.