Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarak Akuisisi Emiten Diperkirakan Terus Berlanjut hingga 2024

Langkah akuisisi aset ataupun saham yang ditempuh sejumlah emiten diperkirakan terus berlanjut hingga akhir 2024.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah akuisisi aset ataupun saham yang ditempuh sejumlah emiten diperkirakan terus berlanjut pada 2024. Upaya tersebut juga dinilai menjadi sentimen positif yang akan mendorong kinerja dari tiap perusahaan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan bahwa strategi akuisisi menjadi salah satu sentimen positif bagi saham perusahaan yang pada akhir tahun ini gencar melakukan aksi tersebut.

“Apalagi aksi korporasi tersebut dapat memberikan kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang yang dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan itu sendiri,” ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Minggu (17/12/2023).

Menurutnya, geliat akuisisi akan terus berlanjut pada 2024. Hal ini seiring dengan redanya ketidakpastian dari tingkat suku bunga yang pada akhirnya memunculkan potensi penurunan tingkat suku bunga acuan pada tahun depan.

Meski demikian, Nico melihat bahwa momentum Pemilu yang berlangsung pada Februari 2024 akan membuat sejumlah perusahaan cenderung menahan ekspansi untuk sementara waktu hingga adanya kepastian dari pemilihan presiden.

“Meskipun semua akan kembali tergantung bisnis dari perusahaannya. Apabila mereka tereksposur besar dengan regulasi pemerintah, menunggu akan menjadi pilihan. Namun, jika tidak tereksposur, menjalankan akuisisi akan menjadi sebuah kesempatan,” tuturnya.

Tercatat ada beberapa emiten yang melakukan strategi akuisisi aset ataupun saham. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), misalnya, menggelontorkan dana US$5,17 juta atau setara Rp80,15 miliar untuk mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/angin (PLTB) Sidrap 2.

Sementara itu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang juga dimiliki Prajogo Pangestu, juga mengumumkan rencana akuisisi 3 perusahaan tambang yakni, PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Banua Bestari dan PT Borneo Bangun Banua.

Untuk memuluskan rencananya tersebut, Petrindo Jaya Kreasi menarik pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai total Rp3,5 triliun.

Tak cuma itu, emiten migas milik Keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) telah menyelesaikan akuisisi 20% kepemilikan dua Exploration and Production Sharing Agreements (EPSA) OQ Exploration & Production LLC (OQEP) di Kesultanan Oman.

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Changkun Shin menuturkan akuisisi itu membuktikan perusahaan memiliki fundamental yang baik dengan terus memperkuat aset bisnisnya. Terlebih pada 2022, banyak emiten memiliki kinerja cemerlang sehingga memiliki arus kas yang cukup.

“Potensi akuisisi masih bisa berpotensi berlanjut tetapi hal ini juga melihat bagaimana cash flow dan juga kebutuhan dari perusahaan sendiri,” ujarnya kepada Bisnis.

Potensi tersebut, kata Shin, memiliki prospek cerah meskipun di tengah ketidakpastian baik dari sisi faktor eksternal maupun domestik. Menurutnya, faktor fundamental ekonomi akan menjadi kunci di tengah kekhawatiran terkait pelemahan ekonomi global.

Kendati demikian, dia menilai Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat karena kuatnya tingkat konsumsi masyarakat.

“Peluang berlanjut di tahun mendatang cukup besar mengingat strategi akuisisi sendiri bertujuan memperkuat fundamental perusahaan,” kata Shin. 

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper