Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak di rentang 7.050 pada perdagangan hari ini, Kamis (14/12/2023) setelah The Fed menahan suku bunga.
Head of Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan fluktuatif pada pivot 7.050 besok. IHSG besok berada di level resistance 7.100, pivot di 7.050 dan support di posisi 7.000.
“Aksi jual selektif pada sejumlah saham teknologi dan bank digital menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG di perdagangan hari ini Rabu (13/12/2023),” katanya dalam riset harian, dikutip Rabu (13/12/2023).
Valdy mengatakan pergerakan IHSG di Kamis diperkirakan merefleksikan respon pelaku pasar terhadap keputusan FOMC the Fed. Pasar berspekulasi terhadap potensi petunjuk peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh Kepala the Fed, Jerome Powell. .
Dari data ekonomi, pelaku pasar mengantisipasi data-data ekonomi Tiongkok, termasuk produksi industri dan investasi aset tetap, serta realisasi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di November 2023.
Seiring dengan prediksi tersebut, Valdy merekomendasikan beberapa saham, dengan pandangan potensi buy on support pada saham-saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Alternatif diluar saham bank adalah potensi speculative buy pada ANTM, MAPI, UNVR, BRIS dan EMTK.
Baca Juga
Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 0,70% atau 49 poin ke posisi 7.075. Sepanjang perdagangan Indeks Komposit bergerak di level 7.125 hingga 7.045.
Pelemahan indeks ditekan oleh 346 saham melemah, 220 saham naik dan 194 saham stagnan. Sebanyak 20,97 saham beredar dengan transaksi harian mencapai Rp10,41 triliun. Transaksi terjadi sebanyak 1,17 juta kali dan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.422,37 triliun.
Indeks sektoral bergerak beragam cenderung melemah. Sektor basic industry turun 0,95%, sektor konsumer siklikal turun 0,64%, sektor energi melemah 0,90%, sektor keuangan 1,09%, sektor industrial melemah 1,13%, sektor infrastruktur turun 0,52%, sektor teknologi melemah 0,75% dan teknologi melemah 2,22%.
Sementara itu sektor kesehatan naik 0,64%, sektor konsumer non siklikal naik 0,34%, dan transportasi naik 0,01%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.