Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat kesenjangan antara tingkat inklusi keuangan dengan literasi pada masyarakat Indonesia yang menimbulkan risiko.
Dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada 2022, tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai angka 85,1%. Hal itu berbanding terbalik dengan jarak cukup besar dalam tingkat literasi keuangan yang baru menyentuh angka 49,68%.
Melihat ceruk tersebut, Bibit menggelar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Wakil Menteri Kominfo RI Nezar Patria menyebutkan upaya Bibit untuk langsung melaksanakan berbagai sesi edukasi berbasis komunitas sangat bermanfaat.
“Artinya, potensi sektor digital di Indonesia masih sangat menjanjikan. Di masa yang serba modern ini kita tidak akan terlepas yang namanya sistem digital. Untuk itu, saya berterima kasih kepada para mitra penggerak dan seluruh anggota ekosistem digital Tanah Air atas dukungan kepada gerakan ini,” kata Nezar Patria dalam keterangan resmi, Selasa (5/12/2023).
PR & Corporate Communication Bibit William menambahkan kolaborasi ini telah menjangkau ribuan peserta di tahun 2023 dan diharapkan pada tahun 2024 dapat terus meningkat. “Hal ini sejalan dengan misi kami di Bibit untuk terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi jutaan pengguna kami di lebih dari 500 kota di Indonesia,” tutup William.
Sementara itu, William menyebut bahwa pihaknya memiliki ekspektasi yang sejalan dengan pemerintah terkait target investor di dalam negeri. Diharapkan, Bibit dapat menjadi penopang dari keberhasilan pemerintah untuk meraih target lebih dari 20 juta single investor identification (SID) pada 2027 mendatang.
Baca Juga
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Bibit telah menjadi 'rumah' bagi 4.638.938 investor reksa dana sampai dengan semester I/2023.
Pesatnya penambahan jumlah investor tersebut dimaknai Bibit sebagai bukti dari keberhasilan strategi perusahaan untuk menggaet para pelaku investasi di Tanah Air.
Salah satu strategi yang dipilih oleh perusahaan fintech ini adalah dengan mengadakan program edukasi dan literasi keuangan rutin yang biasa dilakukan secara daring melalui media sosial Bibit. Adapun langkah itu juga telah dipastikan sebagai strategi Bibit untuk meningkatkan jumlah investor hingga akhir 2023.
"Selama ini kami secara konsisten membagikan informasi yang benar seputar investasi serta mengajak investor di Indonesia, pertama lewat program edukasi atau literasi" jelas Public Relation and Corporate Communication William kepada Bisnis, Senin (24/7/2023).
Tak berhenti di situ, William menyampaikan bahwa pihaknya juga tengah menjalin kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membangun Galeri Investasi yang diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan pengetahuan masyarakat terhadap dunia investasi.
Program kerja sama Bibit dan BEI tersebut diharapkan dapat memulai pembangunannya pada kuartal III/2023.
"Kami juga bermitra dengan berbagai kelompok komunitas yang ada di masyarakat, meliputi universitas, kelompok hobi, asosiasi bisnis, hingga lembaga non-profit untuk menyebarkan pesan-pesan kami," lanjutnya.