Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada Senin (4/12/2023) seiring dengan penguatan saham GOTO, BBRI, AMMN, BBCA.
IHSG naik 1,01% atau 71,40 poin ke 7.131,31 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.084,46-7.141,06.
Sebanyak 284 saham menguat, 261 saham melemah, dan 202 saham cenderung stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp11.260,83 triliun.
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang dipimpin Patrick Walujo naik 2,75% ke posisi Rp112 pada pagi ini. Saham GOTO menjadi saham terlaris dengan transaksi Rp914,9 miliar.
Selanjutnya, saham BBR naik 3,27%, AMMN 8,05%, BBCA 0,56%, TLKM 0,26%, dan BMRI 1,69%.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.050-7.090.
Baca Juga
Dari sentimen global, dalam pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Spelman College pada Jumat pekan lalu, Powell memberikan peringatan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin bahwa kebijakan moneter Bank Sentral saat ini telah bersikap membatasi. Dan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan.
Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, The Fed akan bergerak maju dengan hati hati dalam hal melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan, dan posisi saat ini keduanya menjadi seimbang. Meskipun demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan.
“Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai bahwa The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan,” kata Nico dalam risetnya, Senin (4/11/2023).
Dari sentimen dalam negeri, lanjut Nico, indeks manufaktur Indonesia masih berada pada zona ekspansi serta inflasi masih terjaga diambang batas Bank Indonesia, tentunya dua hal ini akan memberikan katalis positif untuk IHSG.
Sebagai informasi, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik tipis menjadi 51,7 pada November 2023, ini mengindikasikan kenaikan dari level terendah dalam 8 bulan di bulan Oktober.
Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan kondisi perekonomian yang stabil ditambah dengan masih adanya emiten yang membagikan dividen turut menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.